Teten Minta Perguruan Tinggi Ubah Kurikulum, Cetak Banyak Pengusaha

Teten Minta Perguruan Tinggi Ubah Kurikulum, Cetak Banyak Pengusaha

Nasional | jawapos | Sabtu, 2 Juli 2022 - 07:38
share

JawaPos.com Berdasarkan survei Asia Pasifik Entrepreneurship 2021, terungkap sebanyak 72 persen anak muda saat ini lebih memilih menjadi pengusaha ketimbang pegawai negeri. Demikian disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat menyampaikan Kuliah Umum dan Diskusi Interaktif Kewirausahaan dengan tema Young Entrepreneur Wanted serta peluncuran program kerja sama dengan Universitas Andalas (Unand) Padang.

Berbeda dengan angkatan saya, 72 persen anak muda saat ini lebih memilih ingin menjadi pengusaha ketimbang jadi pegawai negeri atau pegawai swasta, katanya dikutip dari Antara , Jumat (1/7).

Teten menceritakan dulu begitu lulus kuliah pemikiran yang berkembang adalah menjadi pegawai negeri atau swasta. Saat ini setiap tahun ada 1,7 juta sarjana baru yang masuk ke dunia kerja dan tentu saja sebagian besar tidak akan terserap karena total angkatan kerja setiap tahun 3,5 juta, kata dia.

Ia melihat satu persen pertumbuhan ekonomi di Indonesia paling banyak bisa menyerap lapangan kerja hanya sekitar 400 ribu orang. Oleh sebab itu, perguruan tinggi sudah harus mulai mengubah sudut pandang dan kurikulum.

Tidak lagi hanya mencetak sarjana yang hanya berorientasi jadi pegawai pemerintah atau swasta. Kita harus mengubah kurikulum perguruan tinggi agar bisa melahirkan wirausaha baru, bukan pencari kerja, ujarnya.

Ia melihat ini merupakan terobosan yang perlu dilakukan dan di Universitas Andalas juga sudah ada 300 wirausaha mahasiswa yang menghasilkan 518 UKM dalam dua tahun terakhir.

Teten mengaku berkeliling kampus di Indonesia untuk mencari wirausaha baru guna melahirkan wirausaha muda yang berbasis pendidikan tinggi.

Saat ini persaingan di tingkat global hanya akan dimenangkan oleh wirausaha yang punya inovasi dan itu kekuatannya ada di SDM, katanya.

Ia juga berencana mengembangkan kewirausahaan dikoneksikan dengan riset di perguruan tinggi.

Sehingga hasil riset bisa dihilirisasi dan dikomersialisasi jadi produk unggulan UKM, katanya

Topik Menarik