Tokoh Surabaya Klaim Soekarno Lahir di Surabaya, Bukan di Blitar

Tokoh Surabaya Klaim Soekarno Lahir di Surabaya, Bukan di Blitar

Nasional | jawapos | Senin, 6 Juni 2022 - 16:38
share

JawaPos.com Sejumlah tokoh berkumpul di Surabaya bertepatan dengan hari lahir Soekarno, Senin (6/6). Mereka berkumpul untuk menegaskan Presiden Soekarno itu lahir di Kota Surabaya, bukan di Blitar.

Para tokoh itu di antaranya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wawali Armuji, mantan Wali Kota Surabaya Bambang D.H. dan Whisnu Sakti Buana, mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, dan sejarawan Unesa Rojil Nugroho Bayuaji.Menurut mereka terdapat penyimpangan sejarah terkait tempat lahir Presiden pertama Indonesia Soekarno.

Ada banyak upaya penyimpangan sejarah yang menyebutkan Bung Karno lahir di Blitar. Hari ini, kami ingin menegaskan bahwa Bung Karno lahir di Surabaya, pada 6 Juni 1901, di Kampung Pandean Gang IV, di Kelurahan Peneleh. Jadi Bung Karno itu arek Suroboyo yang kemudian ditakdirkan dalam keadaan penuh getir berjuang untuk memerdekan Indonesia, ujar Eri Cahyadi.

Eri menyatakan, Bung Karno dan Surabaya serta Surabaya dan Bung Karno tak dapat dipisahkan. Surabaya bukan hanya tempat lahir Bung Karno. Kota itu ada dalam persenyawaan ideologi hidup Bung Karno. Tak heran jika Bung Karno menyebut Surabaya sebagai dapur nasionalisme.

Selain tempat kelahiran, Surabaya menjadi takdir Bung Karno setelah ayahnya, Raden Soekemi, mengirimkan sang anak untuk bersekolah di Surabaya dan indekos di rumah Ketua Sarekat Islam Haji Oemar Said Tjokroaminoto, di kawasan Peneleh. Di tempat itulah Bung Karno ditempa menjadi aktivis dan pemikir, yang semuanya itu menjadi awal mula perjuangannya dalam memerdekakan republik ini, papar Eri.

Mantan Wali Kota Blitar (2000-2010) Djarot Saiful Hidayat menyatakan, Bung Karno lahir di Surabaya. Bung Karno lahir di Surabaya. Orde Baru banyak pembelokan sejarah, ada narasi bahwa Bung Karno lahir di Blitar. Sampai sekarang narasi itu banyak dipercaya. Saya kemarin diskusi di Jogjakarta dengan anak-anak muda, saya tanya di mana Bung Karno lahir, 80 persen menjawab Blitar. Maka saya mengapresiasi Pak Eri Cahyadi, kita bergerak bersama bahwa Bung Karno memang lahir di Surabaya, papar Djarot.

Djarot menjelaskan, Bung Karno memang beberapa kali ke Blitar karena rumah sang ibunda berada di sana, yang disebut sebagai Istana Gebang atau Dalem Gebang. Ketika menjadi presiden, Bung Karno beberapa kali berkunjung ke sana untuk sungkem dan memohon doa dari ibunda.

Karena ibunda Bung Karno selalu bilang ke anaknya, kamu memang presiden, tapi kamu tetap anakku. Kalau mau bertemu denganku, jangan undang aku ke Istana, tapi kamulah yang harus ke sini . Maka Bung Karno selalu sungkem ke ibundanya di Blitar. Tapi jelas bahwa Bung Karno lahir di Surabaya, tutur Djarot yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Mantan Wali Kota Surabaya Bambang D.H. juga menegaskan bahwa Bung Karno lahir di Surabaya. Saat menjabat sebagai wali kota, dia bertemu Roeslan Abdulgani, orang dekat Bung Karno yang pernah menjabat sebagai menteri luar negeri. Roeslan adalah arek Suroboyo , tepatnya di kawasan Peneleh.

Waktu itu dalam bahasa Suroboyo-an , beliau bilang ke saya, Mbang (maksudnya Bambang), iku Bung Karno lahir nang Suroboyo , ujar Bambang D.H.

Bambang kemudian mendorong riset yang dipimpin Peter A. Rohi, wartawan senior yang ketika itu memimpin Soekarno Institute. Ditemukan rumah kecil di Pandean Gang IV Nomor 40 sebagai rumah kelahiran Bung Karno.

Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengusulkan agar tema Bung Karno lahir di Surabaya menjadi bagian dari kurikulum lokal yang diajarkan ke para pelajar.

Sehingga kebenaran sejarah semakin kokoh. Proklamator kita tercinta memang lahir di Surabaya, ujar Adi.

Topik Menarik