Optimalkan Pengembangan Kawasan Candi Borobudur

Optimalkan Pengembangan Kawasan Candi Borobudur

Nasional | radarjogja | Rabu, 18 Mei 2022 - 14:46
share

RADAR JOGJA Menjadi magnet wisatawan, Pemprov Jateng mendorong konsep pembangunan Candi Borobudur lebih dioptimalkan. Tujuannya agar Canci Borobudur semakin layak dijadikan destinasi wisata super prioritas.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan, pengembangan dan pembangunan tidak hanya fokus di dalam kompleks candi saja. Namun juga pengembangan di luar kompleks candi juga perlu diperhatikan. Seperti keberadaan desa-desa wisata, paket-paket wisata, sampai beragam atraksi kami garap, dan infrastrukturnya juga kami siapkan hingga ke pelosok-pelosok, paparnya saat memberikan sambutan pada malam perayaan Dharmasanti Trisuci Waisak 2566 BE di Taman Lumbini Candi Borobudur Senin (16/5) malam.

Dengan menghadirkan tatanan pembangunan seperti itu, Ganjar berharap, bisa jadi indikator agar lebih memahami fenomena batin antar sesama umat manusia. Selain itu pula, masyarakat dapat ikut menikmati pembangunan dan merasakan manfaatnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut, Candi Borobudur merupakan salah satu warisan budaya umat Buddha di masa lampau dan menjadi warisan dunia. Dia pernah mengunggah di akun Instagramnya, bahwa ke Candi Borobudur dapat menjadi sebuah pembelajaran.

Pasalnya, warisan budaya dunia ini haruslah dijaga dan dimanfaatkan untuk pembangunan berkelanjutan di bidang ekonomi, sosial budaya, maupun lingkungan. Pemerintah pun telah menetapkan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata super prioritas.

Untuk itu, dia mengajak semua elemen untuk bergerak bersama. Agar pariwisata berkelanjutan dapat terwujud. Terutama dengan melibatkan masyarakat, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam ketahanan ekonomi nasional.

Dengan membaiknya pandemi Covid-19, kata Sandi, dapat menjadi momentum untuk kebangkitan ekonomi nasional dengan membuka peluang usaha, menciptakan lapangan kerja, serta memberikan pemberdayaan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Terlebih, kata dia, hotel-hotel di kawasan Candi Borobudur mulai terisi penuh. Begitu pula dengan restoran dan UMKM yang ikut laris dibanjiri pembeli. Saya menitip pesan, belilah. Bukan hanya menjadi rohali atau rombongan hanya lihat-lihat. Tapi, jadilah rojali atau rombongan jadi beli produk ekonomi kreatif, kelakarnya.

Sandi melanjutkan, kebangkitan ekonomi sudah di depan mata. Untuk itu, dia mengajak semua elemen masyarakat untuk memastikan adanya peluang usaha dan lapangan kerja semakin terbuka lebar. Tidak hanya di Candi Borobudur, tapi juga destinasi lain untuk pemberdayaan masyarakat di sekitarnya.

Sandi optomistis, kepurukan ekonomi pasca-pandemi dapat terlewati dan bisa bangkit kembali. Dia pun berpesar agar masyarakat menerapkan pola tiga G. Yakni gercep atau gerak cepat. Untuk itu, kita harus cepat untuk bangkit dan pulih, katanya.

Kedua adalah geber atau gerak bersama. Karena roda kehidupan tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Ketiga, gaspol atau garap semua potensi untuk lapangan kerja. Saya mengutip pendapat seseorang, if you wanna go fast, you go alone. But, if you wanna go far, you go together. Jadi, mari kita bersama-sama membangkitkan perekonomian, tandasnya. (aya/eno)

Topik Menarik