Diramal Bubar Sebelum Pemilu 2024 KIB Usung Tradisi Politik Baru

Diramal Bubar Sebelum Pemilu 2024 KIB Usung Tradisi Politik Baru

Nasional | rm.id | Minggu, 15 Mei 2022 - 08:00
share

Baru saja didirikan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) diramal berumur pendek. Namun, prediksi ini dianggap angin lalu.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily tak ambil pusing. Dia bahkan menantang untuk membuktikannya bersama-sama. Kita buktikan saja hingga 2024. Golkar-PAN-PPP sudah punya komitmen yang kuat dalam bekerja sama di bawah politik gagasan dan nilai, kata Ace kepada Rakyat Merdeka , kemarin.

Dijelaskan, KIB dibentuk jauh-jauh hari merupakan tradisi baru yang perlu ditonjolkan, agar koalisi politik praktis tak melulu soal elektoral dan tawar menawar kepentingan saja. Seperti selama ini yang berlangsung, koalisi terbentuk di injury time yang rawan transaksi kepentingan di luar gagasan dan nilai.

Ini tradisi baru dalam politik Indonesia. Kita ingin membangun koalisi bukan atas figur saja, tetapi gagasan yang dibahas bersama. Kita sudah mencoba dalam empat kali Pilpres, hampir sebagian besar, koalisi terburu-buru. Kita harus memulai politik gagasan dan nilai ini, tuturnya.

Meskipun Golkar memiliki ketetapan resmi secara internal partai, yakni mengusung Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto menjadi Capres 2024, tapi komunikasi dengan PAN dan PPP masih cair. Kita bicara lebih luas dari sekadar figur, tandasnya.

Secara umum, lanjut Ace, KIB berkomitmen menjunjung gagasan dan nilai mulia yakni tak akan mengulang kesalahan pada pilpres sebelumnya yang penuh dengan keterbelahan.

Tiga partai yang berkumpul sepakat, dalam Pemilu 2024 tidak boleh mengalami atau terjebak pada pembelahan sosial, polarisasi yang tidak kunjung sembuh. Semaraknya politik identitas mewarnai lanskap politik kita, komitmen kita tinggalkan, tuturnya.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini berharap Pemilu 2024 menjadi ajang kontestasi ide, gagasan, track record , dan prestasi. Koalisi bertujuan untuk menjadikan Indonesia lebih makmur, lebih kaya, dan lebih maju di masa depan. Supaya, pemilu kelar, persaingan juga segera usai. Koalisi ini sangat inklusif terbuka untuk bekerjasama dengan partai politik lainnya, pungkasnya.

Sebelumnya, Golkar, PAN, PPP menyatakan akan berkoalisi di Pemilu 2024 usai pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum PPP Suharso Manoarfa di Rumah Heritage Samratulangi, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (12/5).

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, menilai ketiga partai ini membentuk koalisi untuk menaikkan nilai tawar mereka bagi kandidat Capres.

Ini berawal dari kesadaran partai yang tidak punya cukup suara untuk memenuhi presidential threshold yang harus di angka 20 persen. Sehingga memutuskan koalisi prematur. Dengan 3 suara, partai ini mencapai angka 25,7 persen, kata Yunarto. [FAQ]

Topik Menarik