Muncul Kasus Kematian Ternak di Desa Tlogowatu Klaten, Terkena PMK?

Muncul Kasus Kematian Ternak di Desa Tlogowatu Klaten, Terkena PMK?

Nasional | sukoharjonews.com | Jum'at, 13 Mei 2022 - 17:15
share

Sukoharjonews.com (Klaten) Penyakit mulut dan kuku (PMK) tengah menjadi perhatian seluruh daerah di Indonesia. Ditengah maraknya PMK, terjadi kasus kematian hewan ternak di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Ada dugaan hewan ternak kambing yang mati karena PMK, benarkah?


Dikutip dari laman Pemkab Klaten, Jumat (13/5/2022), Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti memastikan kematian hewan ternak yang ada di Desa Tlogowatu bukan karena PMK. Hal itu berdasarkan pemeriksaan petugas DKPP ke lokasi.

Dikatakan Widiyanti, Tim Kesehatan DKPP melakukan pemeriksaan dan pengecekan terhadap kambing dan sapi yang berada di Desa Tlogowatu. Kematian ternak kambing yang terjadi di Desa Tlogowatu disebabkan oleh Scabies. Kemudian kambing ada yang terjepit dan sapi mati dikarenakan penyakit kencing berdarah. Jadi tidak ditemukan tanda-tanda yang mengarah atau mengindikasi PMK, tegas Widiyanti.

Menurutnya, adapun hewan yang rentan terhadap PMK adalah hewan yang memilki kuku genap seperti sapi, kambing, kerbau, domba, dan babi.

Ia meminta kepada peternak untuk mengantisipasi agar ternak tidak terkena PMK dengan menjaga sanitasi ternak dan kandang. Selain itu, diimbau untuk tidak membeli ternak dari luar daerah khususnya daerah yang terindikasi PMK, dan waspada melakukan pengecekan.

Kita berharap kepada seluruh para peternak melakukan pencegekan dan pengawasan apabila ditemukan ternak itu sakit. Tolong di informasikan kepada petugas di DKPP Klaten atau penyuluh setempat, ujarnya.

Adapun gejala ternak yang mengalami PMK biasanya bergejala seperti demam tinggi antara 39 sampai 41 derajat celcius, mengeluarkan air liur berlebih, nafsu makan turun, diarea lidah dan mulut terdapat luka dan didaerah kuku muncul luka. (nano)


Topik Menarik