Jogja Cross Culture Bangkitkan Kesenian Jogja
RADAR JOGJA Jogja Cross Culture (JCC) bakal menjadi event besar yang akan menandai bangkitnya kesenian Jogja. JCC akan digelar pada Minggu (15/5) pukul 19.00. Pusatnya dilaksanakan di Teras Malioboro II Jogjakarta dengan melibatkan seniman mestro baik nasional maupun internasional berkolaborasi dengan masyarakat umum libatkan 14 kemantren di Kota Jogja dalam proses kreatif penciptaan karya.
Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi mengatakan, kegiaatan ini digelar seiring meningkatnya kekebalan komunal dari pandemi Covid-19 demikian juga capaian vaksinasi booster sebanyak 82 persen. Sehingga JCC digelar terbuka. Baik di pusatnya, maupun di sepanjang 1,2 kilometer Jalan Malioboro yang nantinya menjadi panggung terpanjang yang bakal dikelola dalam event ini.
Ini event besar. Untuk ke empat kalinya digelar. Dan tahun ini event terbesar sejak Pandemi Covid-19, papar Heroe di lokasi kemarin (12/5).
Setidaknya, ada 350 penampil yang akan mengisi panggung terpanjang ini. Mereka akan menampilkan proses kreatif mulai dari kesenian klasik hingga kontemporer. Harapannya, event ini akan mewarnai Kota Jogja, semangkin membangkitkan kota Jogja sebagai kota seni dan budaya, kota pendidikan dan kota pariwisata, tandasnya.
Penyelenggaraan ini tak lepas dari tata kebiasaan baru, protokel kesehatan. Dia juga berharap event ini akan menandai tumbuhnya event lainnya yang mulai dapat digelar pasca pandemi Covid-19.
Kurator JCC Anter Asmorotedjo mengatakan, JCC menjadi ajang proses kreatif menumbuhkan seniman profesional dengan keragaman style dan peka terhadap perubahan zaman. Walaupun semua perlu filter, agar tidak meninggalkan akar kebudayaan. Hadirnya luring dan daring dalam event ini akan menjadi suatu kebaharuan bagi proses berkarya. Utamanya menumbihkan kesadaran pentingya kolaborasi fotografer dengan sinematografi, tandasnya.
Event inj juga akan menghadirkan seniman maestro kecak asal Bali yang akan berkolaborasi dengan pedagang di Teras Malioboro. (mel/bah)
