Pasang Roof Box di Mobil untuk Mudik, Perhatikan Hal Ini Agar Aman

Pasang Roof Box di Mobil untuk Mudik, Perhatikan Hal Ini Agar Aman

Nasional | jawapos | Minggu, 17 April 2022 - 07:07
share

JawaPos.com Musim mudik Lebaran makin dekat. Tak hanya menggunakan transportasi umum, perjalanan mudik Lebaran dengan mobil pribadi juga jadi pilihan masyarakat. Saat melakukan perjalanan mudik, tentunya banyak barang yang ingin dibawa sebagai buah tangan untuk keluarga tercinta di kampung halaman.

Biasanya, saat musim mudik Lebaran tiba, mulai banyak terlihat mobil-mobil pemudik membawa barang bawaan di atas atap mobil. Selain membawa barang di atap dengan cara diikat dan ditutup terpal, kini juga telah tersedia pilihan roof box atau boks yang biasa ditaruh di atap yang bisa dibeli masyarakat dengan mudah.

Bagi para pengguna yang ingin mudik dengan menggunakan roof box, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Disampaikan Executive Coordinator Technical Service Division PT ADM Bambang Supriyadi, hal pertama yang perlu diperhatikan betul-betul adalah jenis mobil dan roof box-nya.

Untuk yang ingin pakai roof box perhatikan letak stager (dudukan). Jangan di atap. Biasanya mobil sekarang tidak ada penguatnya di bagian atap. Khawatir ini jebol atau ambles ke dalam, ujar Bambang.

Kemudian, hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah berat muatan yang ingin diletakkan di roof box. Jangan terlalu berat, menurut Bambang, maksimal 100 kg saja.

Kalau sudah ada beban di atas, limbungnya akan berbeda. Kecepatan maksimal 80 km per jam saja. Jangan lebih, ini akan berpengaruh ke aspek lainnya juga seperti pengereman dan handling, hati-hati, lanjut Bambang.

Kemudian, perhatikan tingginya, jangan sampai lupa. Tinggi roof box ini berpengaruh terhadap proses lancarnya pembayaran di pintu tol.

Perhatikan tinggi, untuk masuk pintu tol biasanya kan ada batasan (tinggi) di gerbang. Ini yang sering terjadi, mereka lupa sedang pakai roof box, misalnya biasa masuk gate kendaraan kecil, tapi kalau pakai roofbox kan jadi tambah tinggi. Bisa nyangkut nanti. Kasihan juga pemudik yang lain, tegas Bambang.

Terakhir, sesuaikan gaya berkendara. Hal ini berkenaan juga dengan bobot muatan dan jenis kendaraan. Slow saja, ikuti aturan, jangan tergesa-gesa, mudik kan tidak dikejar apa-apa, yang penting selamat, jadi berkendaranya sesuai aturan saja, tandas Bambang.

Topik Menarik