Kerajaan Singasari: Sejarah, Raja, Masa Kejayaan, Keruntuhan dan Peninggalan Lengkap

Kerajaan Singasari: Sejarah, Raja, Masa Kejayaan, Keruntuhan dan Peninggalan Lengkap

Nasional | inewsid | Kamis, 14 April 2022 - 14:52
share

JAKARTA, iNews.id - Kerajaan Singasari adalah kerajaan bercorak Hindu Budha yang didirikan pada tahun 1922 oleh Ken Arok. Kerajaan Singasari termasuk dalam pelajaran Sejarah di sekolah. Agar semakin paham, pelajari materinya di sini.

Mengutip buku Sejarah 8 Kerajaan Terbesar di Indonesia karya Siti Nur Aidah, Kerajaan Singasari memiliki umur yang cukup lama, yaitu selama 100 tahun sejak berdirinya kerajaan tersebut. Kerajaan Singasari terletak di Malang, Jawa Timur.

Sejarah Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari didirikan oleh seorang rakyat biasa, yaitu Ken Arok yang merupakan pengawal dan bupati Tumapel yang pada saat itu bagian dari kerajaan Kediri. Ken Arok membunuh Tunggul Ametung karena terpikat pada istrinya, yaitu Ken Dedes.

Akhirnya Ken Dedes berhasil dipersunting oleh Ken Arok. Masa kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaan ketika dipimpin oleh Raja Kertanegara (1268-1292) yang bergelar Maharajadhiraja Kertanegara Wikrama Dharmottunggadewa.

Kertanegara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Kerajaan Singasari, ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa. Kartanegara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali.

Raja Kerajaan Singasari

Ken Arok merupakan pendiri kerajaan Singasari yang sekaligus raja pertama. Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singasari menandai munculnya dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa atau Girindra.

Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1922-1227 M). Kemudian, Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati yaitu anak tiri Ken Arok.
Anusapati (1227-1248 M)

Dengan meninggalnya Ken Arok, maka kerajaan Singasari jatuh ke tangan Anusapati. Raja Anusapati memerintah selama 21 tahun. Namun, ia tidak tidak banyak melakukan pembaruan di Kerajaan Singasari, karena terlarut dengan kesenangannya, yaitu menyabung ayam. Pada tahun 1248 M Anusapati meninggal, jenazahnya dimakamkan di Candi Kidal.

Dengan meninggalnya Anusapati, maka tahta Kerajaan Singasari dipegang oleh Tohjoyo. Raja ini memimpin kerajaan Singasari dalam waktu yang singkat, yaitu satu tahun. Tohjoyo meninggal di Katang Lumbang (sekarang menjadi candi) akibat melarikan diri saat perang melawan Ranggawuni.

Ranggawuni memiliki gelar Sri Jaya Wisnuwardana yang diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Nasaringhamurti. Pemerintahan Ranggawuni membawa ketentraman dan kesejahteraan rakyat Singasari.

Pada tahun 1254 M Wisnuwardana (Ranggawuni) mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai raja muda di Kerajaan Singasari pada tahun 1268 M.

Kertanegara bergelar Sri Maharaja Sri Kertanegara. Ia merupakan raja Singasari yang terbesar. Pada tahun 1275 ia dikirim untuk ekspedisi Pamalayu untuk menaklukkan beberapa daerah, seperti Bali, Pahang, Sunda, Bakulapura dan Gurun (Maluku) serta mengadakan persahabatan dengan Jaya Singawarman-Raja Campa. Tahun 1292 Kertanegara meninggal akibat ditaklukan oleh Jayakatwang di Kediri.

Apa Penyebab Runtuhnya Kerajaan Singasari?

Kerajaan Singasari dibangun sebagai tempat penulisan Kartanegara, raja terakhir di Singasari. Kerajaan Singasari yang sibuk mengirimkan angkatannya ke luar jawa. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan oleh Bupati Gelanggelang bernama Jayakatwang yang merupakan sepupu, ipar dan besan dari Kertanegara.

Dalam serangan itu, Kertanegara mati terbunuh. Setelah runtuhnya Kerajaan Singasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kediri. Riwayat Kerajaan Singasari pun berakhir.

Apa Saja Peninggalan Kerajaan Singasari?

Demikian informasi mengenai sejarah Kerajaan Singasari. Semoga bisa menambah pengetahuanmu!

Topik Menarik