9 Contoh teks monolog singkat, mudah untuk dipelajari

9 Contoh teks monolog singkat, mudah untuk dipelajari

Nasional | brilio.net | Rabu, 9 Februari 2022 - 04:28
share

Brilio.net - Kamu mungkin sudah tidak asing dengan seni pertunjukan seni peran, salah satunya monolog. Monolog merupakan ilmu yang mengajarkan tentang seni peran, di mana hanya dibutuhkan satu orang atau dialog bisu untuk melakukan adegan seni peran atau sketsa.

Monolog sendiri adalah bagian dari drama, hanya saja aktor yang harus memerankan sendiri karakter yang akan dimainkan. Dan biasanya, monolog akan dituntut untuk menafsirkan sendiri melalui gerakan dan dialog supaya dapat tersampaikan bagi para penonton di depan umum.

Ada banyak teks monolog yang dapat dijadikan bahan latihan kamu lho. Mulai dari teks monolog tentang pendidikan, lingkungan, orang tua dan lainnya untuk bahan referensi kamu yang akan mengikuti pentas ataupun acara. Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Selasa (8/2) 9 contoh teks monolog singkat mudah untuk dipelajari.

1. Contoh teks monolog tema orang tua

foto: freepik.com

"Ibuku yang Tercinta"

Rasa ini akan tetap sama dan tak akan berubah, Ibu. Semua rasa cinta serta ketulusanmu, semuanya tidak akan pernah terlihat sederhana bagi diriku. Engkau selalu tulus dan menganggap bahwa semua hal itu terlihat sederhana

Senja yang ada di ujung barat itu selalu menjadi milik kita berdua. Saat itulah kita bisa menggenapkan waktu menuju malam yang sarat akan harmoni. Bukankah begitu kelihatannya? Seperti itulah arti dirimu untukku bu, kau bagaikan senja yang hanya tercipta untukku.

Hal lain yang selalu menjadi sumber kebahagiaanku adalah fajar yang ada di ujung timur sana. Fajar itu pun akan selalu jadi milik kita bersama kan Ibu?

Ketita fajar membangkitkan sinar terang benderang untuk membuatkan kita lupa akan gelapnya malam yang berselimut kabut kedamaian. Seperti fajar, engkaulah sosok yang mampu menerbitkan sinar yang terang saat duniaku terasa gelap.

Mengapa semua hal itu terasa sangat indah saat dilalui bersamamu? Kau tahu Ibu, dari semua hal yang ada di dunia ini, aku lebih suka untuk selalu duduk di sampingmu.

Menceritakan tentang hal tentang apa saja yang telah ku lalui. Bagiku, hal sederhana ini jauh lebih menenangkan dibandingkan dengan mendengarkan alunan musik yang damai.

Ibu, lihatlah anakmu ini. Aku ingin sekali menjadi sosok yang terbaik di dalam hidupmu. Ibu, aku berjanji akan selalu menjadi seseorang yang bisa engkau banggakan. Ibu, anakmu ini ingin sekali selalu berada disampingmu untuk selamanya. Aku sayang ibu.

2. Contoh teks monolog tema persahabatan

foto: freepik.com

"Sahabat, aku terima keadaanmu"

Aku masih ingat pagi itu, di mana ada seorang anak manusia yang termenung dan diam sesaat ia terbangun dari tidur pulasnya. Anak tersebut sama sekali tak melakukan apapun, selain melamun dan juga terdiam. Tubuhnya pun hanya disandarkan pada tumpukan bantal yang disusun tinggi.

Sampai pada akhirnya, anak tersebut pun mengeluarkan kata-kata dari mulutnya. Namun, pandangan matanya tetap saja kosong. "Hari ini aku sangat malas untuk sekolah. Hari ini, aku benar-benar merasa tidak sanggup lagi untuk bersekolah." Ia pun menarik napas sejenak kemudian kembali berbicara

"Aku sangat malu pada teman-teman, mengapa aku selalu berbeda dari mereka. Apa karena aku jelek, atau apa karena aku miskin, sehingga terlihat tak sama seperti mereka."

"Aku sangat membenci keadaan ini, tetapi aku juga tidak bisa pergi seenaknya. Masih ada orang yang harus aku bahagiakan karena mereka mencintaiku dengan tulus. Air mata pun menetes secara perlahan."

"Aku tidak akan pernah rela jika harus meninggalkan orang-orang yang menyayangiku, karena mereka lah aku dapat merasakan cinta yang tulus." Sambil mengusap air matanya yang sedang menetes. "Oke. sekarang aku sadar, cinta membuat harta dan gelar tidak ada apa-apanya."

"Oke, aku akan sekolah saja, dan aku tidak akan perduli dengan keadaan ini, masih banyak orang yang harus aku bahagiakan." Tersenyum sambil mengusap air mata dan kemudian bergegas untuk siap-siap menuju sekolah.

3. Contoh teks monolog tema lucu

foto: freepik.com

"Kaos Kaki Bolong"

Laki-laki yang berada di pojok itu pun beridiri, kemudian ia menatap ke seluruh penjuru di ruangan itu, tatapan dari lirikannya terlihat penuh dengan misteri.

Kenapa kalian semua memandangi aku seperti itu? Memangnya aku ini apa hah?

Aku ini bukan barang antik yang suka sering dipajang di etalase-etalase, aku juga bukan bintang film murahan koleksi para cukong, apalagi doger monyet yang disuruh buat ngamen di pasar malam!

Oh, atau kali kalian suka sama aku, ngaku saja? Jangan munafik deh, tuh kan kalian suka.

MELUDAH

Cuih! Tidak, tidak! Kalian tak pernah menyukaiku, kalian tukang penjilat, kalian pembual besar. Kerjaannya cuma memeras, bisanya hanya menyalahkan setiap kebijakan yang capek-capek dibuat orang.

Padahal, kalian sendiri tak becus untuk memperbaiki ataupun menyusun kebijakan baru yang lebih ideal lagi. Dasar Beo, luh!

Terdengar suara Drumband, mata laki-laki itupun melirik dengan liarnya

Apa kalian juga mendengar suara aneh?

Bunyi drumband itupun semakin jelas. Laki-laki itu menjadi gelisah dan terhantui dengan adanya suara tersebut. Dengan rasa takutnya pun ia kemudian mengambil kain batik untuk menutupi tubuhnya sambil mengatakan;

Oh, tidak. Tidak! Aku tak pernah menyuruhnya. Betul! Tanyakan saja kepada mereka yang telah mengenal aku lebih jauh.

4. Contoh teks monolog tema kebersihan

foto: freepik.com

"Bersihkan sekolah"

Ada seorang siswa yang termenung di bangku depan sekolah. Sambil memandangi lingkungan sekolah, ia pun berbicara sendiri

"Bagaimana sekolahku bisa maju? sedangkan lingkungan sekolahku saja belum terawat sepenuhnya? apa yang harus aku lakukan?" Siswa itu pun berpikir sejenak.

"Ah, aku sudah tau caranya. Aku akan menemui guruku untuk mengajaknya musyawarah agar bisa membersihkan lingkungan sekolah? Mungkin sekolah ini bisa mengadakan kegiatan jumat bersih."

5. Contoh teks monolog tema agama

foto: freepik.com

"Sekedar Islam?"

Ketika bumi dengan segala keberagamannya penuh dengan lika liku yang terus menggejolak. Hati ini serasa hancur dan gelisah memikirkan keadaan yang begitu perih. Dengan harta, juga tahta yang melimpah, bahkan jabatan yang disegani orang. Kelihatannya aja yang bahagia, namun sebenarnya berbalik menjadi kesengsaraan.

Harapan bagaikan daun tua yang gugur, sedikit demi sedikit seiring bertambahnya usia. Daun mudah yang menggantikan daun tua, begitulah seterusnya. Saya sadar... Sangat sadar, bahwa apa yang kini saya lakukan itu salah. Namun, bisikan setan ini sering kali melumpuhkan hatiku.

Berusaha keluar dari zona setan yang akhirnya terjerumus kembali. Akupun sadar bahwa ini adalah hal yang sementara yang kemudian akan dipertanggungjawabkan. Aku harus keluar dari jebakan ini, karena aku menyadari tujuan hidup kita sebenarnya.

Jangan sampai nafsu sesaat akan kehidupan mengalahkan kekekalan abadi di sana. Jangan sampai nafsu ini mengalahkan logika dan akal yang diberikan sang pencipta, karena hanya hewan saja yang tak punya akal.

Mendekatkan diri kepadanya sebagai seorang pendosa, tidak akan menjadi hina dibanding menjauh darinya sebagai seorang pendosa. Sang pendosa.. Yah, mungkin itulah saya. Tapi, saya tau Allah tak hanya melihat awal ketaatan seseorang, namun juga akhir dari taatnya.

6. Contoh teks monolog tema kehidupan

foto: freepik.com

"Awal Kesuksesan"

Mungkin tidak ada manusia yang sempurna. Tapi cinta yang tulus dari orang berharga di hidupmu akan membuat setiap detik yang terlewat bagai hadiah terindah dari sang pencipta, tapi tidak untukku.

Suatu hari, saat seluk beluk kehidupan di mulai. Seperti biasa tak ada seorangpun yang menganggapku ada. (Berjalan dan memperhatikan sekitar, lalu menghela nafas dan menundukkan kepala).

"Setiap hari selalu begini. Bukannya aku tidak bersyukur Tuhan. Hanya saja, kehidupan seperti ini membuatku lemah pada segala hal. Hidup yang hampa, seperti sampah yang tak berguna." (Tangan memegang dada dengan wajah sedih).

"Aku bisa tertawa kepada semua orang, tapi kenapa tidak ada yang mau tersenyum kepadaku? Apa aku tidak pantas hidup dan dihargai?" (Terjatuh sambil menutup wajah dengan kedua tangan dan menangis)

"Sekali saja Tuhan, hanya sedetikpun tidak apa. Satu kali saja ada orang yang peduli padaku, aku akan menghargainya seumur hidup." (Seketika menghapus air mata dan tersenyum penuh arti.)

"Tapi aku yakin Tuhan itu adil. Selalu memberi kemudahan pada hidup setiap hambanya".

Semenjak itu, setiap waktu yang terlewat kulakukan dengan terus belajar dan berusaha menunjukkan pada dunia bahwa aku ada. Aku pantas untuk dianggap oleh orang lain. Karena, itu tujuan hidupku.

"Mungkin dulu langit boleh menertawakan hidupku. Dulu hujan boleh seenaknya menenggelamkanku dalam ribuan titik airnya yang jatuh. Tapi sekarang, aku percaya bahwa Tuhan itu sangat adil, ada saat aku harus jatuh dan terbang dengan sayap kerja keras karena keyakinan yang utuh."

Kita sebagai manusia, hendaknya selalu berjuang memperbaiki segalanya. Tetap meneruskan hidup demi mencapai hal yang kita impikan.

7. Contoh teks monolog tema orang tua

foto: freepik.com

"Ayah"

Aku masih ingat ketika sore itu, ayah mengajakku duduk berdua di teras rumah. Dia bercerita tentang bagaimana masa kecilnya yang sangat menyedihkan, sembari mengusap kepalaku. Lalu dia menatapku sangat lama, sampai aku jadi salah tingkah.

Lalu satu kalimat diucapkannya, "Jadilah anak yang membanggakan orang tua, mandiri, dan jangan gampang putus asa. Walaupun papa tidak ada nanti, kamu harus kuat dan jaga mama."

Aku tidak tahu kalau itulah percakapan terakhir kami, sebelum dua hari kemudian papa meninggal. Dan sekarang, 30 tahun berlalu aku baru sadar kalau aku belum bisa mewujudkan semua keinginan papa. Semoga masih ada kesempatan bagiku menjadi orang yang diamanahkan oleh papa. Miss u pa.

8. Contoh teks monolog tema pandemi

foto: freepik.com

"Daring yang Kaya Arti"

Hari ini lagi-lagi sekolah dilakukan dengan sistem daring. Aku harus bangun pagi lagi, lalu buru-buru duduk di depan laptop untuk ambil absen. Aku mengatakan bahwa sekolah seperti ini sangat membosankan.

Tapi arti lainnya buatku adalah bisa banyak berada di rumah dan tentunya berkutat dengan ponsel. Yang selama ini jatahnya hanya sepulang sekolah satu jam, dan malam hari satu jam

Buat mamaku, sistem daring ini sepertinya sudah membuatnya stress. Tingkat emosinya jadi tidak stabil, mungkin karena setiap detik bertemu denganku dan kak Lara yang juga masih daring.

Kalau papa mungkin lain lagi, menurut papa daring itu sangat menyenangkan karena dia bisa seharian bersama anak-anaknya. Mungkin karena selama ini papa sibuk sendirian mencari nafkah, jadi saat daring inilah kedekatan bisa terjalin lebih intensif.

Apapun artinya, jujur aku sangat rindu bunyi pagar sekolah dibuka, bahkan bau rumput yang habis disiram Pak Amir. Buat Corona, pergilah jauh-jauh aku ingin hidup normal dan tidak berhadapan dengan laptop lagi sepanjang hari.

9. Contoh teks monolog tema autobiografi

foto: freepik.com

"Tentang aku"

Aku lahir dari keluarga yang kepincangan soal materi dunia, tapi punya semangat tinggi untuk menuntut ilmu. Ayahku hanya seorang guru honorer yang gajinya tak cukup untuk makan sebulan dan ibuku memilih untuk di rumah saja, membesarkan anak-anaknya.

Meski orang tuaku tidak bisa membelikan hal-hal mewah di hidup ini, namun mereka selalu membekaliku dengan prinsip-prinsip kehidupan yang lebih berarti dari bekal harta apapun.

Aku adalah anak guru honorer miskin itu yang selalu menduduki peringkat pertama di kelas. Akulah siswa yang tak pernah mencontek saat ujian, meski hal itu membuatku dibenci teman-teman sekelas.

Kini, segala perjuangan dan prinsip kebaikan yang ditanamkan orang tuaku telah membuahkan hasil. Dengan prinsip kejujuran dan kegigihan yang kumiliki, aku mampu duduk sebagai pemutus keadilan tertinggi di negeri ini.

Topik Menarik