Cuma Dibebankan Rp 160 Juta, Target PAD Dispar Bima Turun Drastis

Cuma Dibebankan Rp 160 Juta, Target PAD Dispar Bima Turun Drastis

Nasional | lombokpost | Sabtu, 15 Januari 2022 - 14:15
share

BIMA -Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Pariwisata (Dispar) Bima menurun tahun ini. Hanya Rp 160 juta lebih. Angka itu turun drastis jika dibanding target tahun 2021 lalu sebesar Rp 400 juta.

Sekretaris Dispar Bima Masykur beralasan penurunan target PAD tahun 2022 ini karena beberapa faktor. Di antaranya, selama pandemi Covid-19, minat wisatawan berkunjung ke objek wisata di wilayah Kabupaten Bima turun drastis. Sementara penerimaan PAD Dispar sebagian besar bersumber dari sektor pariwisata. Pengaruh Covid-19, wisatawan yang berlibur ke destinasi wisata kita jauh berkurang, sebutnya.

Kendala lain, lambannya penerapan Peraturan Daerah (Perda) retribusi yang baru. Saat ini Perda masih dikonsultasikan ke pemerintah provinsi dan pusat.

Perda tersebut salah satunya mengatur tentang nominal retribusi bagi pengunjung objek wisata. Mulai dari wisatawan domestik maupun mancanegara.

Bagi wisatawan lokal tarif masuk ditentukan Rp 5 ribu per orang. Sementara mancanegara Rp 10 ribu per orang, beber alumni UGM ini.

Perda tersebut diharapkan bisa diberlakukan pada triwulan kedua atau sekitar April mendatang. Sehingga penerimaan PAD bisa digenjot.

Saat ini kami masih gunakan Perda lama. Dengan tarif per orang Rp 2.000, berlaku untuk semua wisatawan yang berkunjung, sebutnya.

Jika Perda baru belum bisa diterapkan hingga akhir tahun 2022, Masykur pesimis Dispar bisa memenuhi target PAD yang dipatok.

Untuk PAD 2022 ini telah ditetapkan target untuk beberapa titik objek wisata di Bima. Museum Asi Mbajo ditargetkan Rp 28 juta, Pasanggrahan Oi Wobo Wawo Rp 10,6 juta, situs Wadu Paa Rp 6 juta.

Kemudian Taman Wisata Oi Marai di Kecamatan Tambora Rp 15 juta, Taman Kalaki Rp 25 juta, Uma Lengge Rp 12 juta, dan Pantai Lariti Rp 40 juta. Termasuk hasil sewa aset milik daerah di Kalaki Rp 30 juta, tambah dia. (jul/r8)

Topik Menarik