36 Warganya Kepatil Corona Dijagain Polisi, Kampung Krukut Micro Lockdown
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan seiring melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron. Sebab, penularan kini sudah terjadi antar warga atau transmisi lokal.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebut, kasus aktif Covid-19 terus meningkat. Kondisi ini harus menjadi perhatian semua pihak.
Kasus tinggi beberapa hari ini. Mungkin salah satunya disebabkan karena libur Nataru (Natal dan Tahun Baru). Kami minta perhatian semuanya untuk lebih hati-hati. Lebih waspada dan melaksanakan protokol kesehatan (prokes). Jangan ada yang menganggap enteng, kata Riza, di Jakarta, kemarin.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, kasus aktif di Jakarta per Sabtu (8/1), sebanyak 1.593.
Perlu digarisbawahi. Jumlah kasus aktif sebanyak 1.212 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sedangkan, kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR bertambah 278 orang. Sebanyak 230 di antaranya adalah pelaku perjalanan luar negeri, terang Dwi.
Terkait kasus varian Omicron, lanjutnya, tercatat sebanyak 333 orang. Dari jumlah itu, 84,1 persen di antaranya atau sebanyak 280 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sedangkan, 53 lainnya transmisi lokal.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi mengajak warga ibu kota agar tetap taat prokes. Namun, tidak perlu takut berlebihan sehingga tidak berani beraktivitas.
Dia meminta, warga untuk menunda perjalanan ke luar negeri. Karena penularan kasus Omicron paling banyak bersumber dari pelaku perjalanan luar negeri.
Kecuali urusan mendesak, lebih baik berpergian di dalam negeri dengan disiplin menerapkan prokes, kata Prasetyo di Jakarta, kemarin.
Lockdown 4 RT
Pemprov DKI melakukan lockdown di empat Rukun Tetangga (RT) di RW 2 Krukut, Tamansari, Jakarta Barat. Petugas Satuan Polisi Pamong Praja, TNI dan Polri menutup beberapa akses pintu keluar-masuk ke empat RT itu. Hanya satu pintu saja yang dibuka.
Mohon maaf untuk warga dari luar wilayah tersebut dilarang masuk, kata Lurah Krukut Tamansari, Ilham Nurkarin, Minggu (9/1).
Sementara untuk warga RT tersebut yang hendak keluar juga diperketat. Mereka harus tes Covid-19 dengan hasil negatif jika ingin keluar. Tak hanya itu, di wilayah tersebut juga diberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat dan dilakukan penyemprotan disinfektan.
Kebijakan tersebut dilakukan setelah 36 warganya terkonfirmasi Covid-19. Dimana satu di antaranya suspek Omicron.
Empat RT di wilayah RW 2 itu sudah ditetapkan sebagai zona merah. Perkembangannya sekarang ada 36 kasus, 35 sudah dibawa ke Rumah Sakit Wisma Atlet. Satu orang lagi dirujuk ke RS Pelni Tanjung Duren, karena dia dalam proses melahirkan jadi dibedakan, papar Ilham.
Ilham mengatakan, berdasarkan info dari Kepala Puskesmas Tamansari, meski satu warga dinyatakan suspek Omicron, 35 warga yang dinyatakan positif Corona belum bisa dipastikan apakah terinfeksi Omicron atau tidak.
Menurut Ilham, warganya tak menunjukkan gejala berat. Itu lantaran hampir semuanya sudah divaksinasi Covid-19.
Kebanyakan pilek, flu, sakit kepala. Tapi nggak ada yang sampai butuh bantuan oksigen. Nggak sampai ke situ, terangnya.
Lepas Kapal Bantuan Bencana Sumatera, Menko AHY Pastikan Logistik Tembus Wilayah Terisolir
Ilham menjelaskan, kejadian ini berawal dari salah satu warganya, seorang wanita berusia 54 tahun terkonfirmasi positif Covid-19. Warga tersebut diketahui pernah berpergian ke luar kota, Puncak Bogor. Pihaknya kemudian melakukan tracing pertama pada Kamis (6/1), dan hasilnya 13 orang positif Covid-19 berdasarkan tes antigen.
Selanjutnya, tracing kedua dilakukan pada Jumat (7/01) kepada 63 warga. Hasilnya, sebanyak 20 orang dinyatakan positif Covid-19.
Ilham mengatakan, pihaknya berencana melakukan tes swab antigen terhadap 500 orang warga. Setiap hari 50 orang.
Namun, ia mengaku sempat ada penolakan dari warga untuk menjalani tes tersebut.
Warga khawatir apabila positif harus diisolasi di RS Wisma Atlet, ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut Ilham, pihaknya membujuk masyarakat, dengan pendekatan lebih humanis agar warga mau dites usap.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Metro Jakarta Barat, Komisaris Besar Ady Wibowo menjelaskan, micro lockdown di empat RT tersebut telah diterapkan sejak Sabtu (8/1).
Kami berlakukan micro lockdown sesuai perkembangan situasi, ujar Ady Wibowo, Minggu (9/1).
Ady menjelaskan, micro lockdown itu berupa pembatasan mobilitas. Petugas juga sudah melakukan testing, tracing dan treatment kepada warga. Polres Metro Jakarta Barat juga menempatkan personel kepolisian untuk membatasi mobilitas masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri tersebut.
Ady Wibowo berharap, dengan keamanan yang diperketat, maka rantai penularan Covid-19 bisa diputus.
Kami minta dukungan warga agar membantu Polri dan satgas dalam pembatasan mobilitas untuk memutus sebaran Covid-19, kata Ady. [DRS]










