Khutbah Jumat tentang Maulid Nabi: Pembawa Rahmat bagi Umat Manusia

Khutbah Jumat tentang Maulid Nabi: Pembawa Rahmat bagi Umat Manusia

Muslim | okezone | Kamis, 26 Oktober 2023 - 14:27
share

KHUTBAH Jumat tentang Maulid Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bisa disimak dalam artikel kali ini. Diketahui Maulid Nabi adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad.

Maulid Nabi diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Ini menjadi momen yang penuh makna bagi kaum Muslimin dan sering diisi dengan pengajian.

Langsung saja, berikut ini contoh khutbah Jumat tentang Maulid Nabi, sebagaimana dihimpun dari Kemenag.go.id :

Info grafis amalan di hari Jumat. (Foto: Okezone)

Khutbah 1

. . . . . . :

Ma\'asyiral Muslimin Rahimakumullah. Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jemaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan semaksimal mungkin, yakni takwa dalam artian menjauhi segala larangan yang ditetapkan Allah SWT dan menjalankan perintah-Nya.

Karena dengan takwa, kita akan diberi solusi oleh Allah di setiap problematika hidup yang kita alami, juga akan ada rezeki melimpah yang datang kepada kita tanpa kita sangka-sangka.

Bulan ini adalah bulan Rabiul Awal, bulan mulia di mana penutup para Nabi dan rasul dilahirkan ke dunia ini. Ya, beliaulah Baginda Besar Nabi Muhammad SAW. Nabi akhir zaman, tidak ada lagi Nabi-Nabi setelahnya.

Jamaah yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta\'ala, di bulan Maulid ini, seyogianya bagi kita untuk banyak-banyak bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta\'ala karena telah mengutus seorang Nabi yang menjadi suri teladan yang mulia.

Nabi diutus ke muka bumi ini tak lain adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta\'ala berfirman dalam Surat An-Anbiya Ayat 107:

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."

Imam Al-Baidhawi dalam kitab tafsirnya menyebutkan sebab disebutnya pengutusan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sebagai rahmat dan kasih sayang bagi seluruh alam, ialah karena diutusnya Nabi ke seluruh dunia di muka bumi ini menjadi sumber kebahagiaan dan kebaikan bagi kehidupan mereka di dunia maupun akhirat kelak.

Imam Ibnu \'Abbas menyebutkan dalam tafsirnya, siapa yang menerima ajaran kasih sayang yang dibawa Nabi dan mensyukurinya, maka ia akan bahagia hidupnya. Sebaliknya, siapa yang menolak dan menentangnya, maka merugilah hidupnya.

Kasih sayang yang ditebarkan Nabi Shallallahu alaihi wassalla bukanlah hanya ucapan semata, akan tetapi dalam hidup keseharian beliau praktikkan dan implementasikan dengan nyata. Kasih sayang ini bentuknya universal kepada seluruh makhluk ciptaan Tuhan. Bahkan kepada orang musyrik pun Nabi Shallallahu alaihi wassallam berlaku santun dan mengasihi.

Tidakkah kita mengingat bagaimana dahulu Nabi Shallallahu alaihi wassallam ketika hijrah ke Thaif untuk menghindari permusuhan dari kaumnya. Namun ternyata di sana malah mendapat perlakuan yang kasar dan permusuhan yang lebih parah hingga Nabi dilempari batu.

Kala itu malaikat penjaga gunung menawarkan kepada Nabi Shallallahu alaihi wassallam, apabila dibolehkan maka ia akan membenturkan kedua gunung di antara Kota Thaif, sehingga orang yang tinggal di sana akan wafat semua.

Namun apa sikap Nabi Shallallahu alaihi wassallam? Beliau berucap andai mereka saat ini tidak menerima Islam, semoga anak cucu mereka adalah orang yang menyembah-Mu ya Allah! Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tidak tahu.