Untuk Muda-Mudi yang Kasmaran, Ini Pesan Rasulullah

Untuk Muda-Mudi yang Kasmaran, Ini Pesan Rasulullah

Muslim | telisik.id | Sabtu, 28 Mei 2022 - 08:57
share

KENDARI, TELISIK.ID - Islam tidak mengingkari adanya cinta seorang manusia kepada lawan jenisnya.

Hanya saja, demi terpeliharanya kehormatan dan harga diri manusia, Islam menyerukan agar rasa cinta itu dilakukan dengan cara yang benar sesuai syariat, yaitu pernikahan.

Melansir Republika.co.id, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menganjurkan para pemuda yang sudah berkemampuan untuk segera menikah. Mampu di sini bisa diartikan mampu secara fisik, keilmuan, mental, ataupun secara finansial.

Rasul mencela orang yang hidup membujang ataupun yang menunda-nunda pernikahan karena alasan yang tidak syar\'i, padahal ia sudah mampu. Dari Siti \'Aisyah r.a, Rasulullah SAW bersabda:

"Nikah termasuk sunnahku. Barangsiapa tidak mengamalkan sunnahku, ia tidak termasuk golonganku. Menikahlah kalian, karena aku bangga dengan banyaknya umatku. Barangsiapa memiliki kemampuan untuk menikah, maka menikahlah." (HR Ibnu Majah).

Abu Dzar meriwayatkan, bahwa Rasul pernah mencela seorang sahabat bernama \'Akkaf bin Basyar At-Tamimi, seorang pemuda kaya tapi enggan menikah.

"Wahai \'Akkaf, (kalau begitu) engkau termasuk saudaranya setan. Seandainya engkau beragama Nasrani, engkau termasuk golongan pendeta. Sesungguhnya sunnah kami adalah menikah. Sejelek-jelek kalian adalah orang yang membujang, dan orang yang paling hina dari kalian adalah yang mati dalam keadaan membujang. Apakah engkau bersahabat dengan setan?" (HR Ahmad).

Adapun bagi mereka yang (benar-benar) belum sanggup menikah karena alasan ekonomi, Rasulullah menganjurkan agar ia berpuasa. Sebab puasa dipandang mampu mengendalikan nafsu seksual dan keinginan yang menggebu kepada lawan jenis.

Ada sebuah komentar menarik yang diungkapkan Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah. Menurutnya, Rasulullah SAW telah menawarkan dua obat untuk mereka yang dimabuk asmara: obat asli dan obat pengganti. Obat asli adalah obat yang memang diciptakan untuk itu. Dan obat ini tidak boleh diganti jika telah didapatkan.

Pendapat ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas: "Tidak ada obat mujarab bagi yang dimabuk cinta selain menikah." (HR Ibnu Majah).

Dengan menikah, seseorang akan membina rumah tangga, memiliki keturunan, dan menghindari perbuatan zina.

Mengutip idntimes.com, berikut ini beberapa hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengenai pernikahan.

1. Pernikahan wajib jika sudah mampu

RasulullahxShallallaahu alaihi wasallambersabda :

Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian berkemampuan untuk menikah, maka menikahlah, karena nikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia shaum (puasa), karena shaum itu dapat membentengi dirinya. (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan lainnya).

2. Dianjurkan menikahi wanita menurut agamanya

Dari Abu HurairahRadhiyallaahu \'anhu bahwa Nabi SAWbersabda:

"Wanita dinikahi karena empat perkara, yaitu karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka, dapatkanlah wanita yang taat beragama, niscaya kamu akan beruntung." (HR Bukhari dan Muslim).

3. Anjuran menikahi perempuan yang subur dan penyayang

Anas Ibnu MalikRadhiyallaahu \'anhu berkata: Rasulullah SAWmemerintahkan kami berkeluarga dan sangat melarang kami membujang. Beliau bersabda:

"Nikahilah perempuan yang subur dan penyayang, sebab dengan jumlahmu yang banyak aku akan berbangga di hadapan para Nabi pada hari kiamat." Riwayat Ahmad. Hadis sahih menurut Ibnu Hibban.

4. Rasulullah mendoakan orang yang menikah

Dari Abu HurairahRadhiyallaahu \'anhu bahwa Nabi SAWbila mendoakan seseorang yang menikah, beliau bersabda:

"Semoga Allah memberkahimu dan menetapkan berkah atasmu, serta mengumpulkan engkau berdua dalam kebaikan." (Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Hadis sahih menurut Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah danIbnu Hibban).

5. Menyempurnakan separuh agama

Dari Anas bin Malikradhiyallahu anhu, Nabi SAW bersabda:

"Siapa yang diberi karunia oleh Allah seorang istri yang salehah, berarti Allah telah menolongnya untuk menyempurnakan setengah agamanya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah setengah sisanya". (HR. Baihaqi 1916).

Dalam riwayat lain, juga dari Anas bin Malik, Nabi SAW bersabda:

"Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah kepada Allah pada separuh lainnya." (HR Baihaqi).

6. Dilarang melamar seseorang yang sudah dilamar

Dari Ibnu UmarRadhiyallaahu \'anhu bahwa Rasulullah SAWbersabda:

"Janganlah seseorang di antara kamu melamar seseorang yang sedang dilamar saudaranya, hingga pelamar pertama meninggalkan atau mengizinkannya." (Muttafaq Alaihi dan lafaznya menurut Bukhari). (C)

Penulis: Haerani Hambali