Bacaan Surat dalam Sholat Witir

Bacaan Surat dalam Sholat Witir

Muslim | okezone | Minggu, 8 Mei 2022 - 02:32
share

DI Indonesia, pada bulan suci Ramadan, sholat witir biasanya dilaksanakan secara berjamaah setelah pelaksanaan sholat tarawih. Ada yang melaksanakannya sebanyak 1 rakaat saja. Ada juga yang melaksanakan sholat witir sebanyak 3 rakaat.

Keduanya sah saja karena dalam ajaran agama Islam, sholat witir bisa dilaksanakan minimal 1 rakaat dan maksimal 11 rakaat. Namun, bilangan sholat witir mesti ganjil: 1, 3, 5, 7, 9, dan 11.

Dalil Sholat Witir

Sholat Witir menjadi salah satu ibadah yang amat dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Sebagian besar ulama sepakat bahwa sholat witir hukumnya sunnah muakkad (sunah yang amat dianjurkan).

Dalil mengenai sholat witir, salah satunya, terdapat dalam kitab Shahih Muslim. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda yang artinya:

"Kekasihku, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam mewasiatkan kepadaku tiga perkara: puasa tiga hari setiap bulan, sholat dhuha dua rakaat, dan sholat witir sebelum tidur."

Ada juga hadis lain yang berbicara mengenai sholat witir. Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Umar. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda yang artinya:

"Jadikan sholatmu yang paling akhir di waktu malam berupa sholat witir."

Ilustrasi bacaan surat dalam sholat witir. (Foto: Daarul Quran)

Anjuran Surat yang Dibaca dalam Sholat Witir

Pada dasarnya membaca surat apa saja dalam sholat witir diperbolehkan. Umat Islam dipersilakan untuk membaca surat apa saja dalam Alquran yang dianggap mudah baginya. Namun dalam sholat witir, ada anjuran bacaan surat Alquran yang diajarkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.

Dalam beberapa kitab induk hadis, Aisyah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad membaca surat tertentu dalam sholat witir. Aisyah berkata yang artinya:

"Bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam itu membaca Sabbihisma rabbika al-Ala di rakaat pertama, Al Kafirun di rakaat kedua, dan Al Ikhlash serta Al Falaq dan An-Nas di rakaat ketiga.

Selain itu, ada juga hadis yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam hanya membaca Surat Al Ikhlas pada rakaat ketiga, tanpa membaca Al Falaq dan An-Nas.

"Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam itu melakukan (sholat) witir dengan membaca Al Ala (di rakaat pertama), Al Kafirun (di rakaat kedua), dan Al Ikhlash (di rakaat ketiga).

Namun di Indonesia biasanya memakai hadis pertama yang diriwayatkan oleh Aisyah. Meski begitu, bukahlah masalah besar jika ada orang yang hanya membaca al-Ikhlas saja, atau bahkan membaca surah lain yang ia kehendaki.

Dalam Islam, perbedaan pendapat adalah suatu hal yang lumrah. Umat Islam bisa memilih pendapat yang sekiranya kuat.