Awas! Buaya yang Terlihat di Pesisir Pantai Minsel dan Bolmong sangat Berbahaya, Ini Jenisnya

Awas! Buaya yang Terlihat di Pesisir Pantai Minsel dan Bolmong sangat Berbahaya, Ini Jenisnya

Terkini | manado.inews.id | Rabu, 8 Mei 2024 - 06:51
share

MINSEL, iNewsManado.com Fenomena kemunculan buaya di pesisir pantai sejumlah desa di Minahasa Selatan dan Bolaang Mongondow (Bolmong) merupakan jenis buaya ganas.

Sekadar informasi, buaya sempat terlihat di pesisir pantai Desa Mariri Baru, Kecamatan Poigar, Bolmong pada Januari 2024 lalu. Kemudian, seekor buaya terlihat juga di pesisir Desa Tiberias, Kecamatan Poigar, 16 April 2024.

Selanjutnya, buaya kembali terlihat di Desa Tanamon dan Desa Poigar, Kecamatan Sinonsayang, Minsel pada 20 April. Pun, terbaru adanya kemunculan buaya dan dilakukan penangkapan oleh masyarakat Desa Pangi, Kecamatan Sangtombolang, Bolmong pada 6 Mei 2024.

Ancaman muncul karena belum ada yang mengetahui apakah ada proses perkembangbiakan buaya. Sebab, apabila tidak diseriusi, buaya ini merupakan jenis sangat berbahaya.

Jenis buaya yang muncul itu merupakan jenis Buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus). Buaya itu adalah jenis buaya terbesar di dunia.

Dinamai demikian karena buaya ini hidup di sungai-sungai dan di dekat laut (muara). Buaya ini juga dikenal dengan nama buaya air asin, buaya laut, dan nama-nama lokal lainnya. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan nama Saltwater crocodile, Indo-Australian crocodile, dan Man-eater crocodile. Nama umumnya, Man-eater = "pemakan manusia", karena buaya ini pernah (atau sering) memakan manusia dan babi di wilayahnya.

Buaya ini tersebar di seluruh perairan dataran rendah dan perairan pantai di daerah tropis Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Australia (Indo-Australia).

Panjang tubuh buaya ini (termasuk ekor) biasanya antara 4,5 sampai 5,5 meter, namun bisa mencapai lebih dari 6 meter. Bobotnya bisa mencapai lebih dari 1000 kg.

Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya. Buaya muara dikenal sebagai buaya yang jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis). Penyebaran buaya ini juga termasuk yang "terluas" di dunia.

Buaya ini aktif pada siang dan malam hari. Buaya ini memangsa siapapun yang memasuki wilayahnya.

Mangsanya adalah Ikan, Amfibi, Reptilia, Burung, dan Mamalia (termasuk mamalia besar).

Buaya ini adalah salah satu dari buaya-buaya yang berbahaya bagi Manusia. Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya.

Bahkan bila kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya muara mampu melompat serta menerkam secara vertikal mencapai ketinggian yang sama dengan panjang tubuhnya.

Buaya muara menyukai air payau/asin, oleh sebab itu pula bangsa Australia menamakannya saltwater crocodile (buaya air asin). Selain terbesar dan terpanjang, Buaya Muara terkenal juga sebagai jenis buaya terganas di dunia.

Buaya muara sangat berbahaya bagi manusia. Mereka adalah buaya pemangsa manusia sejati.

Seperti Buaya nil, buaya ini sering menyerang manusia yang memasuki wilayahnya. Di Australia, tercatat ada 2 serangan buaya terhadap manusia setiap tahunnya. Serangan buaya terhadap manusia juga dilaporkan dari Kalimantan, Sumatra, India timur, Andaman, dan Myanmar.

Pengamat kemasyarakatan Jetty Tamanampo-M ketika dimintai tanggapan berharap pemerintah lewat instansi terkait mampu mencari solusi dari hal itu.

Tentunya sangat berbahaya jika belum ada langkah pengamanan atau penangkapan buaya yang terlihat di pesisir pantai beberapa desa. Karena kekhawatiran menyerang manusia, ujarnya.

Dia mengatakan, masyarakat untuk selalu berhati-hati apalagi yang memiliki profesi sebagai nelayan.

Sebab jenis buaya ini merupakan buaya yang sangat aktif baik siang dan malam dan memiliki habitat yang panjang dan besar tubuhnya diluar dugaan, beber dia.

Topik Menarik