Cara Terbaru Kurangi Kematian Penyakit Jantung Bawaan Bayi Baru Lahir

Cara Terbaru Kurangi Kematian Penyakit Jantung Bawaan Bayi Baru Lahir

Kesehatan | jawapos | Jum'at, 30 Desember 2022 - 05:34
share

JawaPos.com Penyakit Jantung Bawaan (PJB) sejak bayi baru lahir membutuhkan penanganan dan ahli yang khusus. Teknologi terbaru yang diperkenalkan kementerian kesehatan adalah pelayanan kateterisasi dan radiologi intervensi ( Cath Lab ) bayi dan anak.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penyakit jantung bawaan merupakan penyebab kematian tersering dari seluruh kelainan bawaan. Terjadi sekitar 8 dari 1000 kelahiran hidup. Angka kematian terjadi dalam 6 bulan pertama kehidupan dan 80 persen kematian terjadi pada usia 1 tahun.

Sekitar 12.500-15.000 bayi baru lahir kena penyakit jantung bawaan kelainan jantung bawaan. Sementara kapasitas operasi baru 1.600 maksimal setahun. Jadi ini adalah salah satu upaya untuk mencegah anak-anak kita meninggal karena tidak bisa tertangani karena tidak ada alat dan dokter spesialisnya, kata Menkes Budi di Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional (PKIAN) RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Kamis (29/12).

Layanan Cath Lab saat ini sedang disiapkan di 514 kabupaten/kota dan diprioritaskan untuk pemasangan ring jantung. Sebab, penyakit jantung menjadi penyebab kematian paling tinggi di Indonesia dengan beban pembiayaan paling tinggi. Lebih dari 200 ribu orang meninggal tiap tahun dengan biaya lebih dari Rp 9 triliun.

Apa Kelebihan Cath Lab ?

Direktur PKIAN RSAB Ockti Palupi Rahayuningtyas mengatakan, dengan Cath Lab , perawatan bayi baru lahir dengan PBJ di NICU dapat dipangkas lebih singkat. Misalnya dari yang sebelumnya membutuhkan waktu perawatan selama dua bulan, menjadi hanya 10 hari.

Dengan adanya Cath Lab , bayi lahir bisa langsung dilakukan kateterisasi pada usia bayi 7 hari, sehingga outcome lebih baik dan cepat. Waktu perawatan di NICU juga lebih singkat, kata Ockti.

Layanan Cath Lab akan mulai beroperasi pada Januari 2023 setelah mendapatkan izin Bapeten. Cath Lab akan dikembangkan untuk radiologi intervensi anak untuk prosedur diagnostik dan terapi minimal invasif dengan dibantu modalitas NICU lain seperti USG CT Scan, MRI.

Marieska