Antibodi AstraZeneca Diklaim Manjur Cegah Omicron BA.2 Selama 6 bulan

Antibodi AstraZeneca Diklaim Manjur Cegah Omicron BA.2 Selama 6 bulan

Kesehatan | jawapos | Rabu, 27 April 2022 - 05:15
share

JawaPos.com Selain vaksin, AstraZeneca juga mengembangkan antibodi AZD7442. Antibodi monoklonal itu adalah kombinasi dari tixagevimab (AZD8895) dan cilgavimab (AZD1061). Dalam uji klinis profilaksis (pencegahan), obat antibodi ini mengurangi risiko gejala Covid-19, tanpa penyakit parah atau kematian terkait Covid-19 setidaknya selama 6 bulan.

Kombinasi obat tersebut berasal dari sel B yang diberikan oleh pasien yang pernah positif SARS-CoV-2 dan telah sembuh. Obat ini ditemukan oleh Vanderbilt University Medical Center dan dilisensikan kepada AstraZeneca pada Juni 2020, antibodi monoklonal manusia mengikat tempat-tempat berbeda di protein spike SARS-CoV-2

Data dipublikasikan di New England Journal of Medicine. Hasil terperinci dari uji klinik profilaksis (pencegahan) pra-paparan PROVENT Fase III menunjukkan bahwa AZD7442 (tixagevimab dan cilgavimab) mengurangi risiko gejala Covid-19 sebesar 77 persen dalam analisis primer dan sebesar 83 persen dalam analisis tindak lanjut enam bulan, dibandingkan dengan plasebo.

Tidak ada kasus penyakit parah atau kematian terkait Covid-19 pada kelompok AZD7442 selama tindak lanjut pemantuan enam bulan, tegas pernyataan resmi AstraZeneca, Selasa (26/4).

Lebih dari dari 75 persen peserta penelitian ini memiliki riwayat penyakit penyerta atau berisiko tinggi untuk menderita Covid-19 yang parah. Data farmakokinetik tambahan menunjukkan, konsentrasi AZD7442 meningkat secara stabil di dalam serum selama enam bulan setelah pemberian. Hal ini mendukung pernyataan bahwa dosis tunggal dapat memberikan perlindungan jangka panjang terhadap Covid-19 yang berlangsung setidaknya enam bulan.

Meskipun vaksin Covid-19 sangat efektif dalam mengurangi rawat inap dan kematian, lonjakan kasus terus meningkat dan banyak individu yang berisiko tinggi, termasuk individu dengan gangguan kekebalan serta mereka yang tidak dapat divaksinasi. Data penting yang diterbitkan New England Journal of Medicine ini memberikan keyakinan bahwa satu dosis AZD7442 dapat memberikan perlindungan jangka panjang bagi populasi yang rentan, kata Profesor Pediatri dan Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Colorado, AS dan peneliti utama PROVENT, Myron J. Levin, MD.

Mampu Cegah Omicrom BA.2

Selain itu, AZD7442 telah terbukti menetralkan BA.2, varian dominan COVID-19 yang beredar saat ini, tambahnya.

Berdasarkan analisis tindak lanjut pemantauan selama enam bulan, tidak ada kasus Covid-19 yang parah maupun kritis, kematian terkait COVID-19, atau rawat inap di kelompok AZD7442. Sementara, terdapat 5 kasus penyakit parah atau kritis, 7 rawat inap dan 2 kematian terkait COVID-19 pada kelompok plasebo.

AZD7442 umumnya ditoleransi dengan baik dalam PROVENT, dan tidak ada masalah keamanan yang diidentifikasi pada analisis primer atau yang berlangsung selama enam bulan. Efek samping timbul pada tingkat yang sama di kelompok AZD7442 maupun plasebo, dan yang paling umum adalah reaksi di tempat suntikan.