Wujudkan Program Kembali ke Alam, Dandim 0508/Depok Tiru Penanganan dan Pengolahan Sampah di TPS3R

Wujudkan Program Kembali ke Alam, Dandim 0508/Depok Tiru Penanganan dan Pengolahan Sampah di TPS3R

Terkini | jayapura.inews.id | Senin, 29 April 2024 - 14:30
share

BADUNG, iNewsJayapura.id - Dandim 0508/Depok Kolonel Inf. Iman Widhiarto, melakukan kunjungan dan studi banding ke TPS3R Seminyak, Bali pada Jumat (26/04/2024) lalu.

Studi banding ini dilakukan untuk mempelajari tentang mekanisme penanganan sampah di TPS3R Seminyak, Kabupaten Badung, Bali yang telah memanfaatkan alat Pemilah sampah semi otomatis.

Sebagai anggota TNI, Iman mengaku konsen terhadap penanganan sampah sebagai wujud loyalitasnya terhadap pimpinan. Penanganan sampah sesuai dengan Program Kembali ke Alam untuk mewujudkan alam yang lebih baik, ini dicanangkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jendral TNI Maruli Simanjuntak.

“Untuk itu sebagai wujud dari pelaksanaan Program Kembali Ke Alam, saya berusaha untuk memecahkan persoalan sampah di Kota Depok, dengan mencontoh tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle atau TPS3R sampah yang diolah di sini, terlebih pengelolaan sampah di TPS3R Seminyak, Bali,” jelas Kolonel Inf. Iman Widhiarto.

Pola penanganan sampah di Kota Depok kata Iman, sampah dari rumah tangga dikumpulkan ke TPS dengan di koordinir oleh gerobak sampah. Secara berkala selanjutnya sampah di TPS dilangsir ke TPA menggunakan armada truk dari Dinas Kebersihan Kota Depok.

“Jika bisa mengolah sampah dengan mesin Pemilah terlebih lagi di tambahkan mesin DALANG atau (Daur Ulang) sampah semi otomatis seperti yang digunakan oleh TPS3R Seminyak akan bisa menangani permasalahan sampah di hulu,” imbuhnya.

Sebelumnya, Iman mendapat informasi dari temannya, Syamsunar dari Humindo Mega Pratama bahwa ada pengolahan sampah di Bali yang telah memanfaatkan alat Pemilah sampah semi otomatis.

 

Ketua TPS3R Seminyak, Bali, I Komang Ruditha Hartawan mengatakan, TPS3R Seminyak yang berdiri sejak 2003, mengolah sampah dengan cara memilah dan memisahkan jenis sampah yang masuk ke TPS dengan mesin Pemilah sampah semi otomatis.

Dengan cara memilah dan mengolah sampah dengan benar, kata pria yang akrab disapa Komang ini maka sampah di TPS tidak akan menimbulkan bau.

“Tidak bau karena dalam satu hari seluruh proses harus selesai. Dari mulai residu hingga TPA,” jelas Komang Ruditha.

Sampah yang sudah dipilah sesuai jenisnya, kata Komang disetor ke pihak ketiga

“Kita bekerja sama dengan pihak ketiga artinya kan ada botol, aluminium, kardus, kertas biasa, plastik bening, emberan masing-masing ada penadahnya,” jelasnya.

Jumlah armada yang digunakan untuk mengangkut sampah sebanyak 28 armada, dengan kapasitas 1 ton, 1,5 ton dan 2 ton.

Sementara jenis mesin Pemilah sampah yang digunakan di TPS3R antara lain, mesin pencacah kompos, pengayak kompos, mesin Pemilah otomatis, mesin pengolah daur ulang (Mesin Dalang) dengan 56 petugas TPS.

“Untuk sampah Daur ulang misalnya, kita menggunakan mesin dari DALANG atau (Daur Ulang) ini bisa menghasilkan produk baru yang kita buat dari hasil sampah seperti balok, buat papan, buat stoper, paving block dan beraneka ragam kerajinan dari sampah ” imbuhnya.

Sementara itu, untuk sampah organik atau sampah basah yang tidak terbuang ke TPA diolah untuk mengembangkan manggot.

Topik Menarik