Gajah Mada Konon Menyesal Usai Mengucapkan Sumpah Palapa, Benarkah?

Gajah Mada Konon Menyesal Usai Mengucapkan Sumpah Palapa, Benarkah?

Terkini | jatenginfo.inews.id | Selasa, 23 April 2024 - 11:10
share

iNewsJatenginfo.id - Permintaan maaf dan penyesalan konon diucapkan Gajah Mada usai mengucapkan sumpah palapa. Sebab sumpah yang diucapkannya untuk menyatukan nusantara ini memicu konflik internal di Kerajaan Majapahit.

Terlebih Gajah Mada saat itu juga membunuh Kembar, sebagai menteri keamanan dalam negeri Majapahit, yang mengolok-oloknya karena sumpah yang diucapkannya.

Konon saat itu Gajah Mada menunjukkan wajah kesedihan dan sekaligus kekeras - kepalaannya. Gajah Mada sadar membunuh sama artinya dengan melanggar ajaran etis Buddha. Hal itu pula membuatnya langsung dipanggil Raja Majapahit saat itu, Tribhuwana Tunggadewi.

Dikutip dari "Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit", dari Earl Drake," Gayatri juga menegur Gajah Mada, menghendaki agar perseteruan itu diselesaikan dengan kepala dingin.

Gajah Mada pun minta pengertian Gayatri, seraya menjelaskan ia pun tak memilih kekerasan untuk memecahkan sebagian besar masalah.Namun dalam dunia yang jauh dari sempurna, terkadang orang harus melanggar ajaran agama.

Gajah Mada juga mengingatkan Gayatri bahwa menurut kode etik keprajuritan, hinaan atas pribadi seperti yang telah dilontarkan Kembar hanya bisa ditanggapi dengan duel sampai mati.

Gayatri berusaha meyakinkan Gajah Mada bahwa saat itu dirinya tak ingin membahas persoalan etika, melainkan cara yang paling jitu untuk mencapai tujuan mereka memperluas batas - batas wilayah Majapahit.

Gayatri menjelaskan bahwa pengumumannya itu dapat menggugah banyak orang di ibu kota, tapi boleh jadi negeri - negeri yang ingin bergabung dengan Majapahit menjadi gelisah. Penggunaan kata 'menaklukkan'-lah yang membuat Gayatri cemas.

Apalagi kata Gayatri, Majapahit mempunyai ikatan kultural dan historis yang erat dengan negeri - negeri itu. Seluruh negeri tersebut akan memperoleh keuntungan ekonomi dan politis dari hubungan mereka dengan Majapahit.

Namun Gayatri tak percaya bahwa penaklukan adalah cara paling efektif untuk menciptakan persatuan yang langgeng.

Impiannya adalah mengajak negeri-negeri itu bergabung dalam konfederasi yang dipimpin oleh Majapahit, sembari tetap mempertahankan pemerintahan dan adat setempat, dengan tetap bergandengan tangan meraih tujuan - tujuan bersama, seperti perdagangan dan pertahanan.

Tetapi sekali lagi, Gajah Mada bukanlah seseorang yang mudah menyerah.

Perdebatan panjang dengan Gayatri membuatnya berusaha kembali meyakinkan Gayatri bahwa kekerasan yang terukur pasti dibutuhkan agar orang terdorong melakukan sesuatu yang dapat menjamin keamanan dan kemakmuran diri mereka dan tetangganya.

Topik Menarik