Kisah Untung Surapati, Jadi Budak VOC Akibat Tunggakan Pajak Ayahnya, Raden Panji Wanayasa

Kisah Untung Surapati, Jadi Budak VOC Akibat Tunggakan Pajak Ayahnya, Raden Panji Wanayasa

Infografis | sindonews | Senin, 29 April 2024 - 05:44
share

Untung Surapati merupakan pahlawan nasional Indonesia yang mengawali kisah hidupnya sebagai budak. Saat itu, Untung Surapati menjadi budak di kapal milik Kapten Edele Heer Moor, diawali tunggakan pajak dari ayahnya Raden Panji Wanayasa.

Saat itu Untung Surapati masih berusia 7 tahun. Padahal Untung Surapati dikisahkan masih merupakan anak keturunan dari Raja Udayana, yang turut dijual raja Bali sebagai pembiayaan perang.

Kebetulan saat itu Bali sedang menghadapi peperangan melawan VOC, sehingga membutuhkan pundi - pundi uang untuk membiayai peperangan tersebut, sebagaimana dikutip dari "Untung Surapati Melawan VOC Sampai Mati".

Baca Juga: Kisah Untung Surapati, Ketampanannya Bikin Putri Cantik Crazy Rich Belanda Jatuh Cinta

Di mana sebelum kedatangan VOC, Bali terlebih dahulu mengalami peperangan antar kerajaan. Kerajaan terbesar pecahan Bali adalah Buleleng. Tetapi sebuah peperangan dan gugurnya anak sang raja di medan peperangan.

Alhasil membuat sang raja bernama Panji Sakti memilih untuk menepi dan turun tahta, menjadi seorang pertapa. Pasca pemerintahan Panji Sakti inilah Kerajaan Mengwi mulai eksis dengan di bawah pimpinan Anak Agung Putu.

Di sinilah sang ayah Untung Surapati juga merupakan bagian dari prajurit Kerajaan Buleleng yang kalah perang sekaligus bagian dari pemberontak. Manakala Kerajaan Mengwi berkuasa dan menjalin persahabatan dengan Blambangan, VOC masuk dan mulai terjadi peperangan.

Di sini kemudian perlawanan kerajaan - kerajaan dilakukan, termasuk melalui peperangan. Perlawanan bukannya tak dilakukan, tetapi minimnya keuangan dan modal, membuat kerajaan Bali membutuhkan modal untuk melakukan penyerangan.

Baca Juga: Kisah Tionghoa Muslim Makmur Ketika Majapahit Diruntuhkan Kesultanan Demak

Salah satu cara mendapat masukan, yakni dengan menjual budak - budak hasil kalah perang dari lawan, penunggak pajak kerajaan, atau pemberontak.

Di sisi lain, karena berpengalaman di bidang militer, budak - budak dari Bali direkrut sebagai tentara kolonial dalam politik ekspansinya.

Pada masa inilah Untung Surapati kecil yang saat itu masih dikenal dengan nama asli Surawiraaji juga turut dijual oleh raja Bali pada bangsa kolonial Belanda. Ada dua sumber Surawiraaji, atau nama asli Untung Surapati siapa juragan pertamanya sebagai budak saat berusia 7 tahun.

Sumber pertama Surawiraaji sempat menjadi budak Peter Cnoll, yang merupakan kepala pedagang organisasi VOC di Batavia. Sesudah Peter Cnoll meninggal, Surawiraaji dilimpahkan pada Cornelis Cnoll, yang terkenal kejam dan bengis.

Oleh karena itulah, Untung Surapati sakit hati pada majikannya dan memilih melarikan diri, hingga menjadi buronan VOC di usia belasan tahun.

Sumber lain, Surawiraaji semula dijual kapten kapal Belanda Van Berber dari Makassar. Oleh Van Berber, Untung Surapati kecil dijual kepada Edele Heer Moor di Batavia.

Tetapi ada sumber lain sebagaimana di Babad Tanah Jawa, Surawiraaji dibeli Edele Heer Moor bukan melalui Van Berber, melainkan dibeli langsung dari Bali.

Meski demikian, ada kesamaan dari beberapa sumber yang memastikan bahwa Untung Surapati yang bernama asli Surawiraaji adalah budak dari majikan Belanda.

Topik Menarik