Kisah WNA Inggris Jadi Mualaf setelah Kenal Mahasiswi Universitas Brawijaya

Kisah WNA Inggris Jadi Mualaf setelah Kenal Mahasiswi Universitas Brawijaya

Infografis | sindonews | Kamis, 25 April 2024 - 19:29
share

Warga Negara Asing (WNA) asal Inggris memutuskan masuk Islam, atas bantuan Mualaf Center Universitas Brawijaya (UB). James, WNA Inggris yang awalnya mengenal Islam dari mahasiswi UB, akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat, dan menjadi mualaf.

Pengucapan dua kalimat syahadat ini di tuntun oleh Drs Samsul Arifin MAg, Dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) UB. Kegiatan tersebut juga disaksikan oleh saksi-saksi yang hadir dari pengurus Masjid Raden Patah, maupun teman dari WNA Inggris tersebut.

James menuturkan, awalnya mengikuti pertukaran pelajar Inggris dan Indonesia, semasa masih SMA. Kemudian James, mengenal seorang mahasiswi Program Magister Fakultas Teknik Pertanian (FTP), semasa pertukaran pelajar.

Baca juga; Profil Jay Palfrey, Youtuber Mualaf Inggris yang Kagetkan Fansnya Ketika Jadi Mualaf

Dari perkenalan inilah akhirnya, James mulai tertarik dengan Islam. "Setelah bertemu dengan Aisyah, kami mulai chatting lebih intens dan membahas mengenai ajaran Islam. Tertarik karena ajaran kebaikannya," ucap James, Kamis (25/4/2024).

Setelah mempelajari lebih dalam dari pertukaran informasi mengenai Islam dengan Aisyah, James semakin tertarik dengan Islam. Dia akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat pada Rabu (24/4/2024) di Masjid Raden Patah, Universitas Brawijaya, dengan bantuan Mualaf Center UB, yang dikelola beberapa dosen UB.

"Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Orang tua saya juga sangat support apa yang menjadi keputusan saya," ujar James.

Humas Masjid Raden Patah, Aulia Luqman Aziz menyebut, mualaf center ini tidak hanya dapat digunakan oleh sivitas akademika UB saja. Seluruh masyarakat baik dalam negeri dan luar negeri dapat mendapatkan fasilitas tersebut.

Baca juga; Cerita Paul Pogba Dapat Hidayah hingga Jadi Mualaf

Hal ini terlihat dalam proses mualafnya James, yang bukan merupakan mahasiswa atau bagian dari civitas akademi UB. "Semua masyarakat dapat menggunakan layanan dari MRP. James ini tidak siapa-siapa di sini (bukan mahasiswa UB)," jelasnya.

Masyarakat yang ingin menggunakan layanan dari mualaf center, dapat langsung menghubungi pengurus MRP. "Langsung saja hubungi pengurus MRP, nanti dokumen yang diperlukan akan kami siapkan," katanya.

Saat ini kata Luqman, Masjid Raden Patah (MRP) Universitas Brawijaya telah membimbing sebanyak 58 orang dari seluruh Indonesia, yang akhirnya memeluk Islam.

Topik Menarik