Kemenag Dorong Madrasah Jadi Pusat Pembibitan Talenta Berdaya Saing Global

Kemenag Dorong Madrasah Jadi Pusat Pembibitan Talenta Berdaya Saing Global

Terkini | inews | Rabu, 31 Desember 2025 - 22:46
share

JAKARTA, iNews.id - Sepanjang 2025, siswa madrasah mencatat lonjakan prestasi dengan lebih dari 7.800 capaian di tingkat nasional dan 351 di ajang internasional. Data Direktorat KSKK Madrasah menunjukkan total 7.860 siswa berprestasi nasional, sementara ratusan lainnya mengharumkan nama Indonesia di bidang sains, riset dan inovasi.  

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amien Suyitno menegaskan, pencapaian ini mencerminkan arah kebijakan pendidikan Islam yang semakin kompetitif.  

“Madrasah hari ini tidak hanya menguatkan karakter keagamaan, tetapi juga membuktikan daya saing akademik di tingkat nasional dan global,” ujarnya di Jakarta, Rabu (31/12/2025).  

Prestasi tersebut diraih melalui ajang strategis seperti Kompetisi Sains Madrasah (KSM), MYRES, SNPDB, hingga olimpiade riset internasional. Tahun ini, capaian MYRES dan OMI Riset bahkan melampaui target lebih dari 16 persen, meski partisipasi KSM menurun dibanding tahun sebelumnya.  

Selain prestasi, Kemenag mendorong kebijakan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang telah diuji coba di 34 provinsi. Direktur KSKK Madrasah Nyayu Khadijah menekankan pentingnya keseimbangan akademik dan karakter.  

“Prestasi siswa harus sejalan dengan penguatan nilai kemanusiaan, spiritualitas, dan kepedulian lingkungan,” katanya.  

Penguatan ekoteologi diwujudkan melalui 1.826 madrasah adiwiyata dengan target penambahan ratusan tiap tahun, serta penanaman 50.000 bibit pohon. 

Jumlah madrasah inklusif juga melonjak dari 728 pada 2023 menjadi 1.853 pada 2025, disertai penguatan regulasi dan Unit Layanan Disabilitas. Secara nasional, terdapat 2.665 Madrasah Ramah Anak.  

Dalam aspek sarana, Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) mengalokasikan Rp402,86 miliar untuk revitalisasi dan digitalisasi madrasah. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menjangkau 13.703 madrasah dengan 2,31 juta siswa, sementara lebih dari 9,1 juta siswa mendapat layanan kesehatan gratis.  

Nyayu menegaskan, strategi berbasis data menjadi fondasi jangka panjang.  “Madrasah diposisikan sebagai instrumen pembangunan manusia—unggul secara akademik, sehat, inklusif, dan berkarakter,” ujarnya.  

Sebagai bagian dari Asta Cita Presiden, Kemenag menetapkan MAN Insan Cendekia OKI dan MAN IC Gorontalo sebagai Sekolah Garuda Transformasi. Status ini memperkuat reputasi kelembagaan, kurikulum sains, serta membuka akses studi ke luar negeri.  

Dengan lebih dari 10,5 juta siswa aktif dan 88.000 lembaga, Kemenag menilai penguatan mutu madrasah menjadi kunci pembangunan sumber daya manusia nasional.  

Topik Menarik