Cegah Karhutla, PT Sumatera Riang Lestari Kembali Giatkan Program Desa Bebas Api
SELAT PANJANG, iNews.id - PT Sumatera Riang Lestari (SRL) Blok V kembali melanjutkan program Free Fire Village atau Desa Bebas Api, sebuah inisiatif kolaboratif yang menempatkan masyarakat sebagai garda terdepan perlindungan lingkungan. Hal ini merupakan tindak lanjut komitmen pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pulau Rangsang.
Langkah konkret itu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepakatan bersama tiga desa rawan karhutla di Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, yakni Desa Penyagun, Desa Wonosari, dan Desa Teluk Samak. Ketiga desa tersebut resmi menjadi mitra baru PT SRL pada tahap keempat program Free Fire Village untuk periode kedua 2025.
Program ini bukan sekadar simbol kerja sama, melainkan bentuk apresiasi atas kesadaran dan kerja kolektif masyarakat desa dalam menjaga wilayahnya tetap aman dari kebakaran. Berkat keberhasilan mempertahankan desanya tanpa karhutla, masing-masing desa menerima reward sebesar Rp100 juta pada periode pertama, sebagai bentuk penghargaan sekaligus motivasi untuk terus menjaga komitmen lingkungan.
Proses penandatanganan kesepakatan berlangsung khidmat di Ballroom Hotel Grand Indobaru, Selatpanjang, Rabu (17/12/2025). Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh perwakilan manajemen PT SRL, Fahmi Panjaitan, bersama para kepala desa mitra, disaksikan oleh sejumlah pejabat dan unsur Forkopimda.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wakapolres Kepulauan Meranti Kompol Detis Mayer Silitonga; Kepala BPBD Kepulauan Meranti, M. Khardafi; Kepala Dinas Perkimtan-LH Agustiono; Camat Rangsang Budi, Cahyadi; Kapolsek Rangsang, AKP Gunawan; Danramil 02/Tebingtinggi Kapten Arh Efri Nasution; serta jajaran manajemen PT SRL.
Hadir pula para kepala desa yang menandatangani kesepakatan, yakni Kepala Desa Penyagun, Syaiful; Kepala Desa Wonosari M. Taufik; dan Kepala Desa Teluk Samak, Bahrin; beserta anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari masing-masing desa.
Kehadiran para pemangku kepentingan dalam penandatanganan ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat untuk menanggulangi ancaman karhutla. Dengan keberlanjutan program ini, diharapkan semakin banyak desa di Pulau Rangsang yang bebas dari ancaman karhutla.
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan manajemen PT SRL menegaskan bahwa program Free Fire Village merupakan bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap bahaya karhutla. Pencegahan sejak dini dinilai jauh lebih efektif dibandingkan penanggulangan setelah bencana terjadi.
Sinergi antara perusahaan, pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat desa menjadi kunci utama keberhasilan program ini. Tidak hanya menjaga lingkungan dari ancaman kebakaran, kolaborasi ini juga memperkuat rasa tanggung jawab bersama terhadap keberlanjutan ekosistem gambut di Pulau Rangsang.
Melalui program Desa Bebas Api, PT SRL berharap kesadaran lingkungan dapat terus tumbuh dan menjadi budaya di tengah masyarakat. Bahwa menjaga hutan bukan hanya soal kewajiban perusahaan atau pemerintah, tetapi panggilan bersama demi masa depan yang lebih aman, lestari, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Program Desa Bebas Api bukanlah hal baru di Pulau Rangsang. Sejak beberapa tahun terakhir, upaya pencegahan karhutla terus dilakukan secara berkelanjutan melalui kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat. PT Sumatera Riang Lestari (SRL) menjadi salah satu pihak yang konsisten mengambil peran dalam menjaga ekosistem Pulau Rangsang yang selama ini dikenal sebagai wilayah rawan kebakaran.
Pada tahun 2023, PT SRL telah menjalin kerja sama dengan Desa Bungur, Desa Telesung, dan Desa Tanjung Kedabu. Setahun sebelumnya, pada 2022, kemitraan serupa juga dilakukan bersama Desa Sungai Gayung Kiri dan Desa Tanjung Medang. Kerja sama tersebut menjadi fondasi kuat dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan tanpa praktik pembakaran lahan.
PT SRL sendiri mulai mengantongi izin operasional di Pulau Rangsang sejak 2007 dan mulai beroperasi pada 2009. Seiring dengan aktivitas operasional tersebut, perusahaan meluncurkan program pengembangan masyarakat 1 milliar per tahun hingga saat ini.
Selain itu, PT SRL juga meluncurkan Program Desa Bebas Api pada 2020 yang mencakup 10 desa di sekitar area konsesi. Program ini menjadi bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dalam melindungi lingkungan sekaligus mendukung keberlanjutan hidup masyarakat sekitar.
Melalui kesepakatan yang dijalin, berbagai kegiatan pencegahan karhutla dilaksanakan secara terpadu. Mulai dari pelatihan pemadaman api bagi masyarakat, patroli rutin di wilayah rawan kebakaran, hingga edukasi lingkungan yang bertujuan mengubah pola pikir masyarakat dalam membuka lahan tanpa harus membakar.
Perwakilan manajemen PT SRL, Fahmi Panjaitan menegaskan bahwa komitmen perusahaan tidak hanya berorientasi pada bisnis semata, melainkan juga mencakup kepedulian terhadap aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi masyarakat sekitar. Hal tersebut sejalan dengan filosofi bisnis perusahaan yang menempatkan kebermanfaatan sebagai prinsip utama.
“Kami berkomitmen dalam bidang sosial, lingkungan, dan ekonomi sebagaimana filosofi bisnis perusahaan. Apa pun yang kami lakukan harus memberikan manfaat bagi negara, daerah, masyarakat, dan juga perusahaan. Salah satu implementasinya adalah berkolaborasi dengan stakeholder dan masyarakat sekitar melalui Program Desa Bebas Api,” ujarnya.
Dia menambahkan, keberhasilan program ini tidak mungkin dicapai oleh satu pihak saja. Diperlukan dukungan dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum, dunia usaha, hingga masyarakat. Sinergi tersebut menjadi kunci dalam menciptakan sistem pencegahan karhutla yang efektif dan berkelanjutan.










