Trump Ungkap Alasan Sulitnya Damaikan Perang Rusia dan Ukraina

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkap alasan mengapa upaya mendamaikan perang Rusia dan Ukraina sangat sulit, meski dia mengklaim proses perdamaian kini semakin mendekat. 

Menurut Trump, sikap kedua pihak yang kerap berubah menjadi hambatan terbesar dalam perundingan. Trump menyampaikan pernyataan tersebut usai melakukan pembicaraan intensif dengan para pemimpin Eropa dan Ukraina, menyusul pertemuan di Berlin, Jerman. 

Meski menilai pembicaraan berjalan positif, Trump menegaskan proses menuju perdamaian tidak mudah. Rusia dan Ukraina kerap menunjukkan sikap yang tidak konsisten dalam keinginan untuk mengakhiri perang.

“Masalahnya adalah mereka (Rusia) ingin mengakhirinya, lalu tiba-tiba tidak mau. Ukraina juga ingin mengakhirinya, dan kemudian berubah pikiran,” ujarnya, kepada wartawan di Gedung Putih, dikutip dari AFP, Selasa (16/12/2025).

Trump mengatakan dirinya telah berkomunikasi langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin serta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Selain itu, dia juga berdiskusi dengan para pemimpin Jerman, Italia, Finlandia, Prancis, Inggris, Polandia, Norwegia, Denmark, Belanda, hingga NATO. 

Menurut Trumo, semua pembicaraan tersebut berlangsung terkoordinasi dan substantif.

“Saya kira semuanya berjalan cukup baik, dan kita sekarang lebih dekat dengan perdamaian dibandingkan sebelumnya,” katanya.

Namun, Trump mengingatkan kemajuan tersebut masih rapuh dan dapat berubah sewaktu-waktu.

Dia juga menyoroti besarnya dampak kemanusiaan akibat perang yang disebutnya sebagai kehancuran terbesar di Eropa modern.

AS bersama sekutu NATO terus memberikan dukungan militer dan keuangan kepada Ukraina, sementara upaya diplomatik untuk menghentikan perang semakin digencarkan di tengah meningkatnya kerugian di medan pertempuran.