Insiden Penembakan di Australia, Kemlu Belum Terima Informasi WNI Jadi Korban
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) belum menerima informasi warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban insiden penembakan di New South Wales (NSW), Australia pada Minggu (14/12/2025) malam waktu setempat. Diketahui, peristiwa itu menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai 40 lainnya.
Dalam keterangannya, dikutip Senin (15/12/2025), Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney mencermati serius insiden tersebut. Koordinasi dengan otoritas setempat terus dilakukan untuk memantau perkembangan situasi.
"KJRI Sydney mengimbau WNI di wilayah NSW untuk tetap waspada, menghindari lokasi kejadian, dan mengikuti arahan otoritas Australia," bunyi keterangan KJRI Sydney.
KJRI Sydney juga mengimbau WNI segera menghubungi hotline +61 434 544 478 apabila memerlukan bantuan atau memiliki informasi terkait.
Diketahui, penembakan saat perayaan hari raya Yahudi Hanukkah di Pantai Bondi, Sydney, Australia, telah menewaskan sedikitnya 15 orang. Insiden yang terjadi pada Minggu (14/12/2025) itu juga melukai 40 orang, termasuk dua anggota kepolisian.
Jumlah korban tewas dan luka bertambah dibandingkan laporan polisi sebelumnya, yakni 11 orang tewas dan 29 lainnya luka.
Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai peristiwa yang mengejutkan serta menyedihkan. Melalui akun media sosial X, Albanese mengatakan keprihatinannya atas tragedi yang menimpa komunitas Yahudi saat tengah merayakan hari besar keagamaan.
“Polisi dan petugas tanggap darurat berada di lokasi berupaya menyelamatkan nyawa. Perhatian saya bersama semua orang yang terkena dampak,” tulis Albanese.
Dia menambahkan hari raya Hanukkah seharusnya menjadi perayaan yang penuh sukacita.
“Ini merupakan serangan yang sengaja menargetkan warga Yahudi Australia pada hari pertama Hanukkah, yang seharusnya menjadi hari sukacita, perayaan keimanan, perbuatan jahat, anti-Semitisme, terorisme yang telah menyerang jantung bangsa kita,” kata Albanese.










