Pemerintah Siapkan Hunian Baru untuk Korban Bencana Sumatra, Ini Lokasinya
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah mulai menyiapkan rencana pembangunan rumah baru bagi masyarakat terdampak bencana Sumatra. Hal itu disampaikan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.
Menurut Maruarar langkah ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk bergerak cepat membantu pemulihan warga terdampak. Meski belum memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, pihaknya telah melakukan survei awal untuk mempercepat proses pembangunan hunian baru.
"Ini sebenarnya masih tahapan sekarang, masa tanggap darurat, Pak. Jadi kami sudah melakukan survei dibantu teman-teman dari TNI, Polri, BNPB, Pemda," ujar Maruarar dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/12/2025).
Lokasi tersebut tersebar di sejumlah daerah, antara lain Aceh Barat sebanyak delapan lokasi, Aceh Selatan tiga lokasi, Aceh Tamiang delapan lokasi, Aceh Utara dua lokasi, Bireuen, Nagan Raya, Pidie, Pidie Jaya masing-masing satu lokasi, Langsa dua lokasi, Lhokseumawe dua lokasi, serta Kota Subulussalam satu lokasi.
Kemudian di Sumatera Utara, survei juga telah dilakukan di beberapa daerah seperti Kota Sibolga sebanyak dua lokasi, Tapanuli Utara dua lokasi, Tapanuli Tengah lima lokasi, serta Tapanuli Selatan empat lokasi.
Sementara di Sumatera Barat, terdapat delapan lokasi yang telah disurvei, masing-masing di Kota Padang tiga lokasi, Tanah Datar satu lokasi, Padang Panjang satu lokasi, Kabupaten Agam dua lokasi, dan Pesisir Selatan satu lokasi.
Maruarar menjelaskan, pemerintah menyiapkan berbagai metode pembangunan rumah, termasuk penggunaan rumah instan sederhana sehat (RISHA) yang selama ini digunakan oleh Kementerian PKP. Selain itu, pemerintah juga menjajaki kerja sama dengan PT Semen Indonesia serta mendorong pemanfaatan kemampuan dan sumber daya dalam negeri.
Berdasarkan data hingga Minggu, 14 Desember 2025 pukul 17.00 WIB, jumlah rumah terdampak bencana di Aceh mencapai 100.569 unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 38.553 rumah mengalami rusak ringan, 22.204 rusak sedang, 35.517 rusak berat, serta 4.295 rumah dilaporkan hanyut.
Sementara itu di Sumatera Utara, total rumah terdampak tercatat sebanyak 29.766 unit, terdiri dari 19.936 rusak ringan, 4.304 rusak sedang, 4.351 rusak berat, dan 1.135 rumah hanyut. Adapun di Sumatera Barat, jumlah rumah terdampak mencapai 9.150 unit dengan rincian 5.634 rusak ringan, 1.174 rusak sedang, 1.577 rusak berat, dan 765 rumah hanyut.










