Detik-Detik Kepanikan di Tapanuli Selatan! Sungai Meluap, Warga Mengungsi dan Rumah Hancur
TAPANULI SELATAN, iNews.id – Detik-detik kepanikan terjadi di posko pengungsian Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, ketika Sungai Aik Garoga mendadak meluap hingga sebatas badan jalan. Warga yang berada di posko langsung berlarian setelah melihat air naik dengan cepat akibat hujan deras dan angin kencang yang mengguyur kawasan tersebut.
Saat air mulai memenuhi area sekitar, sebagian warga yang sebelumnya berteduh di posko memilih segera menyelamatkan diri menuju lokasi yang lebih tinggi. Para operator alat berat yang sedang memarkirkan kendaraannya juga terdampak situasi darurat tersebut. Hingga kini warga belum kembali ke Desa Garoga karena khawatir luapan sungai membawa material kayu yang masih berserakan di hulu.
Laporan dari Tapanuli Selatan menyebut kepanikan warga tidak hanya terjadi di sekitar Sungai Garoga, tetapi juga dirasakan para korban banjir bandang di wilayah lain yang masih berusaha bangkit setelah kehilangan tempat tinggal.
Seorang korban banjir, Sabar Sitorus, warga Desa Huta Godang, hanya bisa pasrah setelah rumahnya hancur disapu banjir bandang pada 25 November. Ayah empat anak itu mengais puing-puing bangunan berharap masih ada harta benda yang bisa diselamatkan. Tidak hanya rumah, sawah yang menjadi mata pencaharian keluarganya juga rata terbawa arus.
Sabar mengatakan dirinya belum tahu harus ke mana setelah keluar dari pengungsian, mengingat tidak ada lagi yang tersisa untuk dibangun kembali. Dia menjelaskan, tanpa rumah, dirinya tidak memiliki tempat tinggal dan harus memikirkan kemungkinan merantau untuk mencari kehidupan baru.
14 Hari Pascabencana, Warga Masih Menunggu Bantuan
Sudah 14 hari bencana berlalu, tetapi banyak korban masih kebingungan karena belum mendapat bantuan yang memadai. Tidak sedikit dari mereka yang kini hanya memiliki pakaian yang melekat di badan. Situasi ini semakin mempertegas perlunya kehadiran pemerintah untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi.
Dengan kondisi yang masih memprihatinkan, warga berharap bantuan segera datang agar mereka dapat memulai kembali kehidupan yang hancur akibat banjir bandang.










