Pitra Romadoni Emosi Disoraki Emak-Emak saat Bahas Ijazah Jokowi: Saya Usir Nanti!

Pitra Romadoni Emosi Disoraki Emak-Emak saat Bahas Ijazah Jokowi: Saya Usir Nanti!

Terkini | inews | Selasa, 9 Desember 2025 - 19:53
share

JAKARTA, iNews.id - Presiden Perkumpulan Praktisi Hukum dan Ahli Hukum Indonesia (Petisi Ahli) Pitra Romadoni Nasution disoraki emak-emak saat menjelaskan soal polemik ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Hal itu sempat membuat Pitra emosi.

Momen itu terjadi dalam program Rakyat Bersuara bertajuk "UGM: Ijazah Jokowi Asli, Kasus Selesai?" di iNews, Selasa (9/12/2025). Awalnya, Pitra tengah menjawab soal ijazah asli Jokowi yang tak pernah ditunjukkan saat persidangan Bambang Tri dan Sugi Nur Rahardja (Gus Nur).

"Terlepas dari tunjukkan asli atau tidak, itu kan bagian daripada salah satu...," kata Pitra yang langsung disambut sorakan ibu-ibu.

Pitra tak terima disoraki. Nada suaranya bahkan agak meninggi ketika meminta emak-emak itu diam.

Pitra juga mengancam para emak-emak diusir dari studio jika kembali menyorakinya.

"Ini ibu-ibu kalau ribut-ribut terus saya usir nanti, jangan ribut-ribut dulu, saya lagi bicara," ujar Pitra.

Dia juga meminta praktisi hukum Kurnia Tri Royani untuk menenangkan para pendukungnya agar tidak membuat keributan.

"Ibu juga tolong dong pendukungnya disampaikan, agar jangan anarkis gitu," kata Pitra.

Dalam acara yang sama, Kurnia Tri Royani mengaku ditetapkan sebagai tersangka fitnah ijazah Jokowi karena ada orang besar yang berkuasa. Menurut Kurnia, sebagai seorang praktisi hukum dia seharusnya dilindungi oleh undang-undang advokat dan berada di bawah Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). Dia merasa tak seharusnya ditetapkan sebagai tersangka.

"Saya pengacara dalam hal ini. Saya berada di bawah Peradi," ucap Kurnia.

Dia pun menilai hal ini terjadi karena ada sosok yang berkuasa yang menentukan segala hal, termasuk penetapan status tersangkanya. 

"Apa boleh buat, kita berada dalam kondisi ada orang berkuasa besar sekali kekuasaannya dan disinyalir lebih besar dari presiden-presiden yang lalu dan kekuasaannya masih menjangkau sampai saat ini meski sudah tak berkuasa," ucap Kurnia.

Topik Menarik