Kontingen Indonesia Jajal Venue Asian Youth Para Games 2025
DUBAI, iNews.id - Kontingen Indonesia memaksimalkan kesempatan untuk berlatih dan menjajal venue Asian Youth Para Games 2025 setibanya di Dubai, Uni Emirat Arab pada Senin (8/12/2025) pagi waktu setempat.
Ada delapan cabang olahraga yang akan diikuti 56 atlet muda Indonesia. Dubai Club for People of Determination menjadi pusat dari lima cabang olahraga, yakni boccia, para panahan, para atletik, para angkat berat dan para tenis meja.
Tiga cabang olahraga lainnya akan digelar di tiga venue berbeda. Para renang akan digelar di Hamdan Swimming Complex, para bulu tangkis di GEMS Legacy School dan para taekwondo digelar di Higher College of Technology.
Tim para atletik menjadi salah satu cabang olahraga yang berlatih pada hari Senin mulai pukul 09.00 waktu setempat. Panitia menyediakan dua venue berdampingan di kompleks Dubai Club for People of Determination untuk sesi latihan.
Koordinator pelatih para atletik Indonesia, Slamet Widodo, mengatakan ada 15 atlet yang diberangkatkan ke Dubai. Mayoritas atlet menjalani latihan dalam kondisi bugar karena sudah mendarat di Dubai, Minggu (7/12/2025) pukul 06.00 WIB.
"Alhamdulillah, hari ini kami melakukan conditioning dan latihan-latihan perlombaan agar saat pertandingan bisa tampil dengan maksimal," kata Slamet Widodo usai memimpin latihan.
Slamet mengatakan adaptasi cuaca maupun venue pertandingan tidak begitu menjadi masalah. Dari sisi temperatur maupun lintasan atletik yang digunakan untuk perlombaan hampir sama dengan di Indonesia.
Dia meyakini, I Kadek Dwi Purwana Yasa dan lainnya bisa beradaptasi dengan cepat dan tampil sesuai performa yang dipersiapkan saat masa persiapan. Indonesia akan mulai bertanding pada Rabu (10/12/2025) sore.
"Kami dari tim para atletik ditargetkan meraih satu medali emas. Kami yakin target ini bisa terpenuhi. Mohon doa dan restu dari masyarakat Indonesia agar raihan kami bisa lebih baik," tuturnya.
Selain tim para atletik, cabang olahraga lain yang juga menjajal venue adalah para panahan. Venue ini bersebelahan dengan venue para atletik.
Para panahan hanya akan diwakili Mahda Aulia. Peraih satu medali emas dan dua perak di ajang ASEAN Para Games XI 2022 ini akan mengikuti kelas tunggal putri recurve.
Pelatih para panahan Indonesia, Idya Putra Harjianto, mengatakan sesi latihan ini sangat penting karena digunakan untuk adaptasi situasi pertandingan. Kelas recurve dengan jarak bidikan 18 meter kini digelar di lapangan outdoor, dari biasanya di venue indoor.
"Fokus latihan hari ini ada di adaptasi jarak, karena kita terbiasa berlatih dengan jarak 70 meter untuk persiapan ASEAN Para Games. Sekarang dengan jarak 18 meter tentu sasaran bidikannya menjadi lebih kecil. Kita juga perlu mempelajari arah angin agar bidikan ketika open side sudah terbiasa," kata Idya Putra.
Idya menjelaskan, angin kencang yang berhembus di Dubai bukan satu-satunya hal yang mempengaruhi arah busur panah. Lokasi lapangan panahan juga perlu dipelajari karena berada di antara dua bangunan tinggi.
"Ada perbedaan dengan di Indonesia. Mungkin karena di sini ada gedung dan stadion, jadi arah angin yang awalnya bergerak ke kanan bisa tiba-tiba berbalik ke kiri. Itu yang juga perlu kita pelajari di sesi latihan ini," ucapnya.
Sementara itu, kata Mahda Aulia, ajang Asian Youth Para Games 2025 ini menjadi bagian penting dalam perjalanan menuju ASEAN Para Games 2025 dan ASIAN Para Games 2026.
"Persiapan saya berbarengan dengan pelatihan nasional menuju ASEAN Para Games dan ASIAN Para Games. Target saya di event ini bisa menembus babak final," ucapnya.
Tim para bulu tangkis Indonesia diketahui memilih absen meski panitia menyediakan jadwal latihan pada Senin siang untuk para peserta. Koordinator pelatih para bulu tangkis, Jarot Hernowo mengatakan bahwa para atlet membutuhkan waktu istirahat karena baru tiba di Dubai pada Senin (8/12/25) pukul 03.00 waktu setempat.
"Kami hanya melakukan conditioning di sekitaran penginapan dan akan melakukan latihan resmi pada Selasa siang," ucapnya.
Terdapat sembilan atlet yang dibawa tim para bulu tangkis ke Dubai. Mayoritas atlet berasal dari siswa Sekolah Khusus Olahraga Disabilitas (SKODI) dan hasil program talent scouting Mendobrak Batas.
Terkait persaingan, Jarot mengaku masih belum mengetahui peta kekuatan setiap negara di ajang ini. Salah satu lawan yang berpotensi menjadi lawan kuat adalah China.
"Sementara ini kami hanya memiliki sedikit gambaran dari lawan yang berasal dari Asia Tenggara. Ada atlet-atlet yang secara usia masih masuk untuk ajang ini. Kami masih menunggu pelaksanaan manager meetings untuk mengetahui lawan-lawan yang akan kita hadapi," tuturnya.
Di ajang ini, Indonesia menargetkan untuk bisa membawa pulang 4 medali emas, delapan perak dan sepuluh perunggu. Indonesia mengincar minimal berada di posisi ke-13 dari total 35 negara yang mengikuti Asian Youth Para Games 2025.










