105 SPPG di Aceh Disulap Jadi Dapur Umum, Salurkan Makanan untuk Korban Banjir

105 SPPG di Aceh Disulap Jadi Dapur Umum, Salurkan Makanan untuk Korban Banjir

Terkini | inews | Senin, 8 Desember 2025 - 11:36
share

JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 105 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Aceh disulap menjadi dapur umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak banjir bandang. Hal ini disampaikan Kepala Regional SPPG Badan Gizi Nasional (BGN) Provinsi Aceh, Mustafa Kamal.

Mustafa menjelaskan sebanyak 164 SPPG masih berjalan dengan normal. Sedangkan 105 SPPG berubah fungsi menjadi dapur umum. 

Sedangkan 161 SPPG terpaksa menghentikan operasional dan 47 SPPG lainnya belum terdata.

“Sebanyak 161 SPPG terpaksa masih stop operasional karena berbagai kendala yang kami alami, dan 47 SPPG tidak terdata karena terkendala listrik dan telekomunikasi,” kata Mustafa dalam keterangannya, Senin (8/12/2025).

Dia memastikan 105 SPPG yang kini menjadi dapur umum terus berupaya memenuhi kebutuhan makanan warga terdampak. Penerima manfaat dialihkan dari siswa sekolah ke masyarakat korban bencana.

“Untuk hari ini, 7 Desember 2025, total porsi pengalihan yang telah disalurkan mencapai 562.676 paket makanan,” ujar Mustafa.

Beberapa daerah tercatat mengalami kondisi paling mengkhawatirkan. Di Kabupaten Aceh Tamiang, 30 SPPG yang awalnya beroperasi hingga kini tidak dapat didata karena terganggunya akses listrik dan komunikasi. 

Sementara di Kabupaten Bener Meriah, total 11 SPPG yang ada berhenti beroperasi.

Kondisi serupa terjadi di sejumlah wilayah lain. Di Kabupaten Aceh Utara, dari 42 SPPG, sebanyak 32 SPPG masih berhenti, 12 dialihkan menjadi dapur umum, dan hanya satu yang berfungsi normal. 

Di Aceh Tengah, 12 dari 20 SPPG berhenti, 2 menjadi dapur umum, sementara 6 belum bisa dipantau. Di Kabupaten Aceh Timur, dari 40 SPPG, 19 berhenti beroperasi, 11 menjadi dapur umum, 2 berjalan normal, dan 6 belum terdata.

Situasi juga cukup berat di Kabupaten Bireuen. Dari 40 SPPG yang seharusnya beroperasi, 17 SPPG berhenti, 21 menjadi dapur umum, dan 2 SPPG telah berjalan normal hingga dikunjungi Presiden Prabowo Subianto. 

Dua lokasi tersebut adalah SPPG Bireuen Kuala Lancok-Lancok dan SPPG Bireun Kota Juang Geulanggang Baro 2.

Sementara itu di Kabupaten Pidie, dari 43 SPPG yang ada, 24 sudah kembali beroperasi normal, 11 belum berjalan, dan 8 berubah menjadi dapur umum. Di Kota Langsa, 17 dari 19 SPPG belum bisa beroperasi, sementara 2 lainnya bekerja sebagai dapur umum.

Di Kabupaten Aceh Besar, dari 37 SPPG, sebanyak 9 SPPG terpaksa berhenti beroperasi, 20 berfungsi normal, dan 8 dialihkan menjadi dapur umum. Sedangkan di Kabupaten Aceh Tenggara, dari 28 SPPG, 24 beroperasi normal dan 8 menjadi dapur umum, tanpa ada satu pun yang berhenti sepenuhnya.

Kondisi di Kota Banda Aceh juga tidak jauh berbeda. Dari 27 SPPG yang sudah beroperasi, 7 SPPG terpaksa menghentikan operasi, 10 berjalan normal, dan 10 SPPG beralih fungsi untuk melayani kebutuhan warga terdampak banjir.

Topik Menarik