AHY Kenang 2 Tahun Cikeas Gelap usai Ani Yudhoyono Wafat

AHY Kenang 2 Tahun Cikeas Gelap usai Ani Yudhoyono Wafat

Terkini | inews | Selasa, 4 November 2025 - 06:38
share

JAKARTA, iNews.id - Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengenang Cikeas gelap selama dua tahun. Kondisi itu merupakan masa rapuh SBY usai sang istri, Ani Yudhoyono wafat.

AHY menceritakan itu dalam peluncuran buku yang ditulis Merry Riana berjudul 'The Mentor: 9 Purnama di Sisi SBY', Senin (3/11/2025). Buku itu ditulis Merry Riana memuat sosok inspiratif sang Presiden ke-6 RI.

Awalnya, AHY bercerita SBY merupakan sosok yang mampu menata hatinya. Hal ini dilakukan SBY bahkan ketika purnatugas dari jabatan presiden.

"Pak SBY pandai menata hati. Purnatugas juga tetap bisa mendapatkan sumber-sumber kebahagiaan," ujar AHY dalam sambutannya, Senin (3/11/2025).

AHY lantas bercerita SBY yang mampu menata hatinya kembali untuk mencari kebahagiaan setelah ditinggal Ani Yudhoyono. Menurutnya, keluarga Yudhoyono menjadi saksi langsung bagaimana dalam dua tahun SBY rapuh sebelum akhirnya bisa menemukan kebahagiaan kembali.

"Kami menjadi saksi dua tahun gelap, Cikeas gelap, seperti hilang auranya. Dulu menjadi salah satu pusat kekuatan politik di Indonesia. Dua tahun itu gelap rasanya. Kami semua terpukul, tapi lebih sedih ketika melihat seorang tokoh besar seperti Pak SBY yang begitu terpukul," jelas AHY.

Setelah dua tahun, menurut AHY, ayahnya memilih bangkit dan melewati masa sedih. SBY bertransformasi menjadi seorang seniman bahkan berkreasi hingga membuat tim voli yang berkancah di kejuaraan nasional.

"Tuhan kembali menuntun dan beliau pas untuk menata hati, melalui itu semua, dan bukan hanya bisa melewati masa-masa sedih, dan bukan hanya bangkit,beliau bisa berlakukan transformasi yang tidak banyak dilakukan, yang tidak banyak bisa dilakukan oleh orang lain," ungkap AHY.

"Beliau kemudian menjadi seorang seniman,menjadi seorang pelukis, menjadi seorang pembuka puisi, membuat puisi, membuat lagu,berkreasi, membuat tim bola Lavani," sambungnya.

Transformasi ini bahkan dinilai orang cukup sukses. Namun, menurutnya, kesuksesan yang diraih SBY tak terlepas dari kerja keras ayahnya sendiri.

"Selalu, orang mengatakan setiap dari sentuh Pak SBY, kok jadi? Jangan melihat sentuhnya. Tapi di balik itu semua ada proses dan kerja keras tadi, jatuh bangun tadi," ujar dia.

"Kita mudah terjebak dalam hasil akhir, atau produknya, tapi lupa ada proses panjang, dan lupa bahwa semua harus menjalani proses yang baik," tandas AHY.

Topik Menarik