Tak Ingin Penyiksaannya Dibesar-besarkan, Greta Thunberg: Fokus pada Gaza!

Tak Ingin Penyiksaannya Dibesar-besarkan, Greta Thunberg: Fokus pada Gaza!

Global | inews | Kamis, 9 Oktober 2025 - 03:01
share

STOCKHOLM, iNews.id - Aktivis muda asal Swedia, Greta Thunberg, memilih tidak menjadikan dirinya pusat perhatian setelah mengalami penyiksaan oleh pasukan Israel.  Perempuan 22 tahun itu menegaskan, penyiksaan yang dialaminya tidak sebanding dengan penderitaan warga Gaza yang setiap hari hidup di bawah bom dan blokade.

Thunberg merupakan salah satu dari 470 lebih aktivis internasional peserta misi Global Sumud Flotilla (GSF) yang ditangkap Israel saat berlayar menuju Gaza pekan lalu. Dia bersama aktivis dari 50 negara lebih ditahan dan dianiaya.

Dalam konferensi pers di Stockholm, Thunberg menolak menjelaskan detail penyiksaan yang dialaminya.

“Secara pribadi, saya tidak ingin menceritakan apa yang saya alami karena saya tidak ingin menjadi berita utama ‘Greta disiksa’. Karena bukan itu cerita di sini,” katanya seperti dikutip Reuters.

“Yang penting adalah penderitaan warga Gaza, bukan saya,” katanya, melanjutkan.

Namun, kesaksian dari sesama aktivis mengungkapkan kebrutalan pasukan Israel. Aktivis asal Turki, Ersin Celik, mengatakan Thunberg dijambak, dipukuli, dan dipaksa mencium bendera Israel.

Saksi lain, jurnalis Italia Lorenzo D’Agostino, menyebut tentara Israel bahkan menyelimuti Greta dengan bendera Israel kemudian mengaraknya seperti trofi di hadapan tahanan lain.

Sumber diplomatik Swedia di Tel Aviv juga mengonfirmasi adanya laporan bahwa Thunberg dipaksa berpose sambil memegang bendera Israel untuk difoto. 

Dalam email resmi, disebutkan Thunberg merasa “dipermalukan dan diperlakukan tidak manusiawi.”

Selama penahanan, aktivis berusia 22 tahun itu tidak mendapat air bersih dan makanan layak, bahkan harus tidur di sel penuh kutu busuk hingga mengalami dehidrasi dan luka di kulit. 

Meski begitu, Greta tetap menolak menjadikan pengalamannya sebagai pusat cerita.

Topik Menarik