Warga Pati Beri Jamu ke KPK saat Demo di Jakarta: Biar Gak Masuk Angin

Warga Pati Beri Jamu ke KPK saat Demo di Jakarta: Biar Gak Masuk Angin

Terkini | inews | Senin, 1 September 2025 - 16:07
share

JAKARTA, iNews.id - Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) berdemonstrasi mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Pati Sudewa alias Sudewo sebagai tersangka, Senin (1/9/2025). Perwakilan massa aksi beraudiensi dengan Juru Bicara KPK Budi Prasetyo. 

Koordinator lapangan AMPB, Supriyono alias Botok mengungkapkan pihaknya secara simbolis menyerahkan jamu kepada KPK. Dia mengatakan, jamu diberikan agar KPK tidak masuk angin dalam menangani perkara.

"Kayaknya KPK itu masuk angin dan biar gak masuk angin," kata Botok di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (1/9/2025). 

Botok mengklaim, salah satu hasil audiensi tersebut yakni KPK sepakat akan membahas secara internal terkait penerbitan surat rekomendasi penonaktifan Sudewo dari jabatan bupati Pati.

"Intinya dari audiensi tersebut, KPK akan berkoordinasi hari ini untuk menerbitkan surat rekomendasi penonaktifan Bapak Bupati Pati Sudewo," ujarnya. 

Meski belum mengetahui kapan surat itu diterbitkan, dia mengatakan dokumen itu akan diserahkan ke pihak terkait. 

"Ke (diserahkan) mendagri dan presiden, nanti kita akan minta salinannya," ujarnya. 

Diketahui, sebanyak 350 warga Pati menggelar demonstrasi di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. Dalam aksinya, mereka menuntut KPK segera menetapkan tersangka Sudewo. 

"KPK telah menyita uang Rp3 miliar di rumah pribadi Bapak Sudewo yang kemarin Bapak Bupati Sudewo mengembalikan uang Rp720 juta di KPK. Artinya Bupati Sudewo sadar telah melakukan perbuatan melanggar hukum, dan Bupati Sudewo sadar uang Rp720 juta adalah hasil tindak pidana. Jadi itu sebenarnya sudah layak ditetapkan sebagai tersangka," ucapnya.

Pesan Redaksi iNews:

Kami mendukung penyampaian aspirasi dengan cara yang bermartabat. 

Unjuk rasa hak setiap warga, jangan sampai merusak, melukai, atau memecah belah. 

Tetap menjaga ketertiban, menghargai sesama, dan menunjukkan bahwa suara rakyat bisa disampaikan dengan damai.

Topik Menarik