Ukraina Murka, Rusia-Belarusia Gelar Latihan Perang Dekat Perbatasan Pakai Rudal Oreshnik

Ukraina Murka, Rusia-Belarusia Gelar Latihan Perang Dekat Perbatasan Pakai Rudal Oreshnik

Terkini | inews | Selasa, 26 Agustus 2025 - 08:28
share

KIEV, iNews.id - Ukraina memperingatkan Belarusia untuk tidak menambah panas perbatasan negaranya terkait perang yang sedang berlangsung melawan Rusia. Militer Rusia dan Belarusia akan menggelar latihan perang di perbatasan dengan Ukraina.

Latihan perang gabungan bernama Zapad-2025 itu dijadwalkan berlangsung pada 12-16 September. Belarusia sejak awal pecahnya perang pada Februari 2022 mengizinkan militer Rusia menggunakan wilayahnya. 

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko berulang kali mengatakan militernya tidak berniat menyerang Ukraina dan hanya akan menggunakan aksi militer jika diserang.

Namun Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Ukraina menuduh Belarusia ingin membantu Rusia dalam perang, termasuk menggelar latihan perang di perbatasan dengan negaranya.

“Kami memperingatkan Minsk agar tidak melakukan provokasi yang gegabah dan mendesak untuk tetap berhati-hati, menahan diri untuk tidak mendekati perbatasan, serta menghindari provokasi Pasukan Pertahanan Ukraina,” bunyi pernyataan Kemlu Ukraina, seperti dikutip dari RT, Selasa (26/8/2025).

Menteri Pertahanan Belarusia Viktor Khrenin mengatakan, latihan militer dengan Rusia tahun ini mencakup operasi kontra-sabotase, perang drone, skenario interferensi elektronik, dan serangan umum. 

Rusia juga akan menembakkan rudal hipersonik jarak menengah Oreshnik.  Rudal canggih ini pertama kali diuji coba Rusia dalam pertempuran pada November 2024. Target serangan saat itu adalah fasilitas militer Ukraina Yuzhmash di Dnipro. Para pejabat Rusia mengklaim daya rusak rudal Oreshnik setara dengan nuklir berdaya ledak rendah.

Belarus dan Rusia menandatangani perjanjian keamanan pada Desember 2024. Perjanjian tersebut mengikat kedua negara untuk saling mempertahankan kedaulatan dengan segala cara jika diserang. 

Pada 2023, Rusia mengerahkan senjata nuklir taktis dan rudal balistik jarak pendek di wilayah Belarusia dengan alasan ketegangan dengan Barat. 

Lukashenko juga menyerukan percepatan pengiriman rudal Oreshnik sebelum akhir 2025.

Topik Menarik