PSSI Sebut Timnas Indonesia Senior Tak Perlu TC Lagi, Ini Alasannya
JAKARTA, iNews.id – Timnas Indonesia senior disebut tidak lagi membutuhkan pemusatan latihan (TC) sebelum menghadapi agenda internasional. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menegaskan keterbatasan waktu dan kesibukan pemain di klub menjadi alasan utama, sekaligus menandakan level Garuda sudah naik kelas.
Skuad Garuda kini bersiap menjalani putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan berlangsung pada 8–14 Oktober 2025 di Arab Saudi. Indonesia tergabung di Grup B bersama Arab Saudi dan Irak. Meski laga sudah semakin dekat, tidak ada tanda-tanda pemusatan latihan digelar.
Sebagai gantinya, Timnas Indonesia hanya akan melakoni pertandingan uji coba di agenda FIFA Matchday September 2025. Arya menegaskan bahwa hal ini bukan masalah besar karena Timnas senior memang sudah tidak berada di level yang memerlukan TC panjang.
“Buat TC sudah tidak ada, sekarang kita tahu kalo pemain kita levelnya sudah seperti itu, TC sudah tidak ada lagi. Kapan ada pertandingan, di situlah mereka kumpul,” ujar Arya di Jakarta, Senin (25/8/2025).
Kondisi ini juga menjelaskan mengapa pelatih Patrick Kluivert jarang berada di Indonesia. Mayoritas pemain Garuda sedang aktif bersama klub masing-masing, terutama mereka yang bermain di Eropa.
“Itu juga menjawab, misalnya kan ada pertanyaan, kenapa Coach Patrick tidak ke Indonesia? Ya karena semua pemainnya lagi main. Kan tidak bisa latihan,” jelas Arya.
Menurut Arya, perkembangan ini menunjukkan bahwa sistem persiapan Timnas Indonesia kini lebih modern, menyesuaikan dengan standar negara-negara besar. Para pemain hanya akan berkumpul saat agenda resmi atau pertandingan internasional, tanpa harus menjalani TC panjang.
Di sisi lain, Arya juga mengapresiasi keseimbangan skuad yang disusun Patrick Kluivert. Ia menilai komposisi antara pemain lokal dari liga domestik dan pemain naturalisasi cukup seimbang, sehingga kualitas tim tidak hanya bergantung pada satu sisi.
“Kemudian pemain kita juga, mayoritas saat ini ada di Eropa ya. Dan selesai nama-nama yang dipanggil juga dari liga (dalam negeri) juga banyak,” tuturnya.
“Kemudian itu juga bisa memberikan gambaran bahwa ini komposisi yang cukup seimbang antara naturalisasi dengan yang lokal, dari liganya,” tambah Arya.
Dengan strategi tanpa TC ini, fokus utama Timnas Indonesia adalah memaksimalkan kualitas pemain di momen pertandingan resmi. Langkah ini diharapkan mampu membuat Garuda tampil lebih efisien dan kompetitif, khususnya dalam menghadapi tantangan berat melawan Arab Saudi dan Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026.










