Quartararo Murka, Yamaha Dinilai Memalukan di MotoGP Austria 2025
SPIELBERG, iNews.id – Fabio Quartararo benar-benar murka setelah menyaksikan betapa buruknya performa Yamaha di MotoGP Austria 2025. Pentolan Monster Energy Yamaha itu menilai hasil balapan yang menempatkan empat pembalap Yamaha di posisi terbawah adalah sesuatu yang konyol dan tidak bisa diterima.
Balapan di Sirkuit Red Bull Ring, Minggu (17/8/2025), menjadi salah satu momen paling menyakitkan bagi Quartararo. Dia memang finis di posisi ke-15, namun faktanya itu hanya menjadikannya yang “terbaik” di antara para pembalap Yamaha. Di belakangnya, berturut-turut ada Alex Rins, Miguel Oliveira, dan Jack Miller yang menutup klasemen.
Sebagai pembalap utama Yamaha, Quartararo tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya. Baginya, hasil itu tidak hanya buruk, melainkan memperlihatkan betapa Yamaha semakin tertinggal jauh dari para rival di MotoGP.
“Tidak bisa diterima melihat empat pembalap Yamaha di empat posisi terakhir. Konyol,” tegasnya seperti dikutip dari Motosan, Selasa (19/8/2025).
Alasan Timnas Indonesia U-22 Hanya Ditarget Perak SEA Games 2025 meski Jadi Juara Bertahan
Rasa kecewa itu semakin dalam karena Quartararo merasa balapan kali ini tidak memberikan pelajaran berharga apapun. Dia bahkan menilai keikutsertaannya di MotoGP Austria 2025 hanya membuang waktu.
“Secara pribadi, saya rasa hari-hari ini sia-sia karena saya merasa seperti meninggalkan Austria tanpa belajar apa pun,” tambahnya.
Yamaha Dinilai Gagal Total
Quartararo juga menyoroti betapa lemahnya performa motor Yamaha M1 di lintasan. Dalam balapan penuh drama itu, satu-satunya aksi menyalip yang dia lakukan hanyalah saat melewati Jack Miller yang juga menggunakan M1. Hal tersebut menjadi tamparan keras bagi Yamaha yang seharusnya mampu bersaing dengan motor-motor pabrikan lain.
“Hari ini, satu-satunya aksi menyalip yang saya lakukan adalah dengan M1 lain, milik (Jack) Miller,” ungkapnya dengan nada getir. Pernyataan ini menegaskan bahwa performa Yamaha tidak hanya stagnan, tetapi benar-benar berada di titik kritis.
Bagi Quartararo, situasi ini menjadi alarm besar. Yamaha dianggap harus segera berbenah jika tidak ingin terus dipermalukan di sisa musim 2025. Ketidakmampuan empat pembalapnya untuk menembus papan tengah, apalagi bersaing di depan, membuat kepercayaan diri tim semakin runtuh.
MotoGP Austria seakan menjadi gambaran nyata betapa beratnya musim yang dijalani Yamaha tahun ini. Bukannya bersaing untuk podium, mereka justru terjebak di barisan belakang dan saling berebut keluar dari posisi juru kunci.
Quartararo kini berada di persimpangan sulit. Dengan kontraknya bersama Yamaha yang terus jadi bahan spekulasi, kemarahannya di Austria bisa menjadi sinyal bahwa sang El Diablo mulai kehilangan kesabaran. Jika situasi tidak berubah, bukan tidak mungkin masa depan Quartararo akan berada jauh dari garasi Yamaha.









