FIFA Didesak Sanksi Israel dan Coret AS dari Piala Dunia 2026
LONDON, iNews.id – Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) didesak untuk memberi sanksi kepada Israel dan mencoret Amerika Serikat (AS) dari status tuan rumah Piala Dunia 2026. Desakan itu disuarakan mantan bintang Timnas Mesir, Mohamed Aboutrika. Seruan ini dia lontarkan sebagai bentuk protes atas meningkatnya konflik di Gaza yang telah memakan banyak korban dari kalangan atlet.
Aboutrika, yang telah 100 kali membela Timnas Mesir, menyampaikan desakan tersebut ketika menjadi analis pada laga Community Shield antara Crystal Palace vs Liverpool di Stadion Wembley, Minggu (10/8/2025). Dia menegaskan FIFA dan UEFA harus mengambil tindakan nyata, bukan sekadar mengeluarkan pernyataan.
“Sudah ada 760 atlet Palestina yang gugur akibat Israel, termasuk 420 pesepak bola, dan 140 fasilitas sepak bola yang hancur,” ujar Aboutrika, dikutip dari Sport Bible, Rabu (13/8/2025).
“FIFA dan UEFA menghentikan Rusia karena perang di Ukraina. Kapan pendudukan Israel akan dihentikan? Kami tidak ingin hanya kata-kata, kami ingin aksi nyata,” tegasnya.
Soroti Peran AS di Konflik Gaza
Tidak hanya Israel, Aboutrika juga melontarkan kritik keras kepada AS. Dia menuding Negeri Paman Sam ikut bertanggung jawab atas korban jiwa yang mencapai 60.000 orang sejak Oktober 2023. Aboutrika mendesak agar AS dicoret dari daftar tuan rumah Piala Dunia 2026, di mana negara itu dijadwalkan menggelar 16 pertandingan termasuk partai final bersama Kanada dan Meksiko.
“Jangan rayakan bersama makelar properti (Presiden AS Donald Trump) di podium final Piala Dunia Antarklub, dengan tangan yang berlumuran darah rakyat Palestina,” kata Aboutrika.
“Prancis, Inggris, dan Jerman mulai mencuci tangan dari kejahatan Israel. Ini adalah pendudukan, dan ada perlawanan yang membela tanahnya. Jika FIFA dan UEFA serius, mereka harus melarang tim Israel; jika tidak, mereka ikut terlibat, begitu juga kita jika tetap diam,” ucapnya penuh semangat.
Seruan Aboutrika datang tak lama setelah UEFA mengumumkan belasungkawa atas wafatnya Suleiman al-Obeid, legenda sepak bola Palestina yang dijuluki "Pele dari Palestina" dan mencetak 100 gol dalam kariernya. Menurut Asosiasi Sepak Bola Palestina, al-Obeid tewas akibat serangan Israel di Gaza selatan saat menunggu bantuan kemanusiaan.
Korban Jiwa Atlet Palestina Kian Bertambah
Data Asosiasi Sepak Bola Palestina menunjukkan, sebanyak 421 pesepak bola tewas atau meninggal akibat kelaparan di Gaza, termasuk 103 anak-anak. Sejak akhir Mei 2025, Kantor HAM PBB melaporkan lebih dari 1.300 warga Palestina terbunuh saat berusaha mendapatkan bantuan pangan.
Bintang Liverpool, Mohamed Salah, turut bereaksi terhadap kabar kematian al-Obeid. Lewat media sosial, dia menulis, “Bisakah Anda memberi tahu kami bagaimana dia meninggal, di mana, dan mengapa?”
Sikap FIFA dan Catatan Sanksi Politik
FIFA tercatat pernah melarang tiga tim nasional karena alasan politik. Rusia sendiri masih menjalani skorsing akibat invasi ke Ukraina. Namun, hingga kini, belum ada sanksi serupa untuk Israel. Pada Oktober 2024, FIFA hanya menyatakan “sangat terkejut atas apa yang terjadi” dan menyerukan semua pihak untuk memulihkan perdamaian secepatnya.
Amankan Tiket Final, RCTI Pasang Target Juara di Turnamen Basket MNC Sports Competition 2025
Aboutrika dikenal sebagai sosok vokal dalam membela Palestina. Pada 2008, dia pernah merayakan gol dengan membuka kaos bertuliskan “Sympathize with Gaza (Bersimpati dengan Gaza)” yang kemudian menjadi simbol solidaritasnya di dunia sepak bola.









