Reaksi Mendikdasmen saat Tahu Ada Anak SMP Belum Bisa Baca

Reaksi Mendikdasmen saat Tahu Ada Anak SMP Belum Bisa Baca

Terkini | inews | Rabu, 16 Juli 2025 - 15:06
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti merespons laporan mengenai masih adanya siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang belum bisa membaca. Mu'ti menyampaikan, persoalan seperti itu tak bisa langsung disimpulkan secara umum dengan solusi mengganti kurikulum.

Dia menilai, persoalan itu harus dilihat berdasarkan data dan konteks lapangan.

“Soal-soal begitu nanti kita lihat, masalahnya apa, ada di mana. Kan tidak bisa kita lihat satu per satu masalah itu," kata Mu'ti di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Oleh karenanya, Mu'ti menegaskan kembali bahwa pemerintah tidak akan terburu-buru mengganti kurikulum pendidikan hanya karena merujuk temuan tersebut.

“Nggak ada (rencana ganti kurikulum). Itu kan opini. Kita harus mengambil kebijakan berbasis data,” katanya.

Sebelumnya, anggota Komisi X DPR Furtasan Ali Yusuf menemukan ada anak SMP yang masih belum bisa membaca. Temuan itu dia laporkan langsung kepada Mendikdasmen Abdul Mu'ti.

"Banyak di lapangan Pak Menteri, saya menemukan anak kelas 1 dan kelas 2 SMP, ini sampai sekarang belum bisa baca. Padahal capaian literasi di sini adalah mencapai 68 persen dan numerasi 66 persen," kata Furtasan dalam rapat.

"Ini fakta. Di Serang, Kabupaten Serang, saya masuk ke kelas-kelas, ngecek, ngetes sekilas saja, suruh nulis Indonesia Raya, Indonesia Emas, Indonesia Masa Depan. Agak susah mereka. Itu baru kelas 1 SMP," ujarnya.

Furtasan coba bertanya kepada kepala sekolah terkait permasalahan yang dihadapi siswa itu. Menurut kepala sekolah, masalah ini disebabkan kurikulum yang diterapkan sebelumnya.

"Ternyata memang kurikulum yang kita kemarin terapkan itu, mengharuskan anak bisa baca atau tidak bisa baca tetap dinaikkan kelas," katanya.

Topik Menarik