Murka dengan Tarif Trump, Uni Eropa Ancam Perang Dagang Besar-Besaran

Murka dengan Tarif Trump, Uni Eropa Ancam Perang Dagang Besar-Besaran

Berita Utama | inews | Minggu, 13 Juli 2025 - 07:35
share

BRIDGEWATER, iNews.id – Uni Eropa (UE) siap mengambil langkah pembalasan setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru sebesar 30 persen terhadap produk dari dari 27 negara anggotanya. UE mengancam akan perang dagang besar-besaran merespons tarif yang diumumkan Sabtu (12/7/2025) dan akan diberlakukan mulai 1 Agustus 2025 itu.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menegaskan, pihaknya tidak akan tinggal diam. Dalam pernyataan resminya, dia menekankan komitmen Uni Eropa terhadap dialog dan stabilitas, dan kemitraan transatlantik yang konstruktif. Namun, dia juga memperingatkan UE akan mengambil tindakan proporsional untuk melindungi kepentingan UE, termasuk balasan tarif.

"Komitmen kami adalah pada kemitraan transatlantik yang konstruktif. Tapi kami tidak akan ragu membela kepentingan Uni Eropa dari kebijakan sepihak yang merugikan," katanya dalam pernyataan resmi, dilansir dari AP, Sabtu (12/7/2025).

Sementara Pemerintah Italia juga langsung merespons pengumuman tarif Trump. Italia mendukung respons UE. Memicu perang dagang di tengah situasi global yang genting saat ini dinilai sangat tidak masuk akal. 

"Kami percaya pada niat baik semua pemangku kepentingan untuk mencapai kesepakatan yang adil yang dapat memperkuat Barat secara keseluruhan, mengingat terutama dalam skenario saat ini, tidak masuk akal untuk memicu perang dagang antara kedua belah pihak di Atlantik," kata kantor Perdana Menteri Giorgia Meloni dalam pernyataannya.

Trump Klaim Hubungan Dagang dengan UE Tak Resiprokal

Sementara Donald Trump sebelumnya mengumumkan tarif baru sebesar 30 persen terhadap UE dan Meksiko tersebut melalui unggahan di media sosialnya. Dalam surat kepada Presiden Komisi Eropa, Trump menyebut defisit perdagangan AS sebagai ancaman keamanan nasional.

"Kami telah bertahun-tahun membahas hubungan dagang kita. Kesimpulannya jelas, kami harus mengakhiri defisit besar ini yang timbul akibat tarif dan hambatan non-tarif dari pihak Uni Eropa. Hubungan dagang kita sayangnya jauh dari resiprokal," tulis Trump. 

Seperti dalam surat-surat sebelumnya, Trump memperingatkan pemerintahannya akan menaikkan tarif lebih tinggi jika UE mencoba menaikkan tarifnya sendiri terhadap Amerika Serikat.

Uni Eropa adalah mitra dagang terbesar AS, dengan nilai perdagangan barang dan jasa mencapai 1,7 triliun euro atau sekitar 2 triliun dolar pada 2024. Barang-barang utama yang diekspor ke AS meliputi mobil, farmasi, pesawat, dan produk minuman.

Trump menyoroti surplus perdagangan barang UE sebesar 198 miliar euro. Namun, pakar ekonomi mencatat sektor jasa AS seperti cloud computing, keuangan, dan pariwisata mengimbangi sebagian besar defisit tersebut.

Tarif baru ini berpotensi mengguncang keseimbangan perdagangan global dan berisiko memicu perang dagang terbuka. Perang tarif ini bisa meluas ke industri otomotif, baja, dan teknologi.

Langkah ini bagian dari strategi kampanye Trump 2024 yang berfokus pada perang dagang demi membangkitkan ekonomi Amerika. Trump beralasan, negara lain telah mencuri keuntungan dari AS selama puluhan tahun.

Trump dalam surat terpisah kepada Presiden Meksiko juga mengumumkan tarif baru 30 persen itu. Dia mengatakan, meskipun Meksiko membantu menekan arus migran dan perdagangan fentanil, apa yang telah dilakukan belum cukup. Dia menyebut Meksiko masih membiarkan Amerika Utara menjadi taman bermain perdagangan narkoba.

Topik Menarik