Beda dengan Dedi Mulyadi, Rano Karno Pilih Gandeng Ulama Bina Pelaku Tawuran

Beda dengan Dedi Mulyadi, Rano Karno Pilih Gandeng Ulama Bina Pelaku Tawuran

Terkini | inews | Rabu, 18 Juni 2025 - 18:42
share

JAKARTA, iNews.id - Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Rano Karno lebih memilih menggandeng ulama hingga tokoh lintas agama ketimbang membawa pelaku tawuran di Jakarta ke barak militer. Hal ini berbeda dengan kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. 

Menurutnya ulama, tokoh agama dan tokoh masyarakat memiliki peranan penting sebagai pembimbing umat dan penjaga nilai-nilai moral, khususnya mencegah tawuran.

“Tawuran di Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Pemprov DKI Jakarta bersama TNI, Polri, serta para ulama dan tokoh masyarakat harus bergandeng tangan menyelesaikan persoalan ini,” kata Rano dalam acara Mukerda II MUI Jakarta di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Rabu (18/6/2025).

Rano juga mengapresiasi pengurus dan anggota MUI Provinsi DKI Jakarta atas peran aktif membina umat, menjaga akhlak serta memperkuat kerukunan umat di Jakarta.

“Saya mengapresiasi segenap pengurus dan anggota MUI Provinsi DKI Jakarta atas dedikasi dan peran aktifnya dalam membina umat, menjaga akhlak, serta memperkuat kerukunan di tengah dinamika kehidupan Kota Jakarta yang begitu beragam,” ucapnya.

Diketahui, Dedi Mulyadi melaksanakan beberapa program pembinaan khusus bagi pelajar. Seperti, pembinaan siswa nakal di barak militer, jam malam pelajar, masuk sekolah lebih pagi, pelajar tidak boleh membawa kendaraan bermotor ke sekolah, dan yang terakhir menghapus kewajiban mengerjakan pekerjaan rumah (PR).

Dia mengklaim, semua program itu dibuat dan dilaksanakan sebagai upaya untuk mencerdaskan anak bangsa dan sebagai bukti cintanya kepada generasi muda Jawa Barat.

"Bagi saya, ini adalah upaya mencintai seluruh rakyat Jawa Barat dan generasi mudanya. Karena saya ingin warga Jabar ke depan anak-anak mudanya, menjadi anak-anak hebat. Menguasai teknologi, industri, pertanian, peternakan, perikanan, kelautan, kewirausahaan dan berbagai profesi lainnya. Itu harus dibentuk dengan watak dan sistem yang hebat," ujarnya, Sabtu (7/6/2025).

Topik Menarik