Bandung Barat Diserang Virus Hanta, Penyakit Baru?
JAKARTA, iNews.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (Dinkes KBB) mengonfirmasi satu kasus positif virus hanta. Pasien berjenis kelamin laki-laki.
Kasus virus Hanta di Bandung ini terdeteksi setelah tim surveilans melakukan pemeriksaan dan berhasil mitigasi lingkungan.
Tim surveilans epidemiologi pun menemukan indikasi bahwa infeksi berasal dari paparan aerosol yang terkontaminasi urin tikus liar yang biasa berkeliaran di sekitar rumah korban.
Banyak yang belum tahu apa itu virus Hanta dan apakah infeksi ini mematikan? Simak pembahasan selengkapnya.
Apa Itu Virus Hanta?
Menurut Kementerian Kesehatan RI, virus Hanta adalah sekelompok virus zoonosis yang ditularkan melalui tikus, meliputi dua bentuk utama, yaitu Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) dan Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS). Apa perbedaan dari keduanya?
Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) menyerang paru, ditandai awal demam dan nyeri otot, dapat berkembang hingga gagal napas dengan fatalitas tinggi. Sementara Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) memengaruhi ginjal dan pembuluh darah, menyebabkan perdarahan dan disfungsi ginjal.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), hantavirus menyebabkan penyakit serius melalui peningkatan permeabilitas vaskular, dan transmisi hanya melalui kontak dengan hewan pengerat.
Penularan terjadi melalui inhalasi debu atau aerosol yang terkontaminasi urin, tinja, atau air liur tikus. Kontak langsung dengan hewan perantara juga memungkinkan, namun penularan dari manusia ke manusia tidak terjadi.
Kementerian Kesehatan mencatat bahwa hantavirus, terutama strain Seoul, telah terdeteksi di 29 provinsi Indonesia, termasuk Jawa.
Meski demikian, kasus pada manusia masih jarang dilaporkan, sehingga temuan di Bandung Barat ini menjadi perhatian khusus.
Gejala Virus Hanta
Hantavirus Tipe HPS
Masa inkubasi 2 hingga 4 minggu, awalnya gejala flu ringan (demam, nyeri otot), disusul gangguan pernapasan serius dan potensi kematian hingga 40.
Hantavirus Tipe HFRS
Biasanya terjadi pada 1 hingga 2 minggu setelah paparan, dengan gejala demam, nyeri punggung, gangguan ginjal, dan perdarahan, kematian terjadi pada 5 hingga 15 kasus.
Cara Mencegah Virus Hanta
- Kendalikan populasi tikus di rumah atau gudang.
- Simpan makanan di wadah kedap.
- Bersihkan area berdebu dengan masker dan sarung tangan.
- Disinfeksi permukaan yang mungkin terkontaminasi.
- Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan, jaga kebersihan rumah dan makanan.
Jadi, itu dia penjelasan mengenai infeksi virus Hanta yang telah ditemuka kasusnya di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.