UI Buka Suara, Ini Penyebab Banyak Siswa SMA Favorit di Jakarta Tak Lolos Jalur PPKB

UI Buka Suara, Ini Penyebab Banyak Siswa SMA Favorit di Jakarta Tak Lolos Jalur PPKB

Terkini | inews | Selasa, 17 Juni 2025 - 18:42
share

JAKARTA, iNews.id – Universitas Indonesia (UI) buka suara terkait polemik banyaknya siswa dari sekolah favorit di Jakarta yang tidak lolos seleksi jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB) tahun 2025. Seleksi PPKB UI tahun ini disebut jauh lebih ketat dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

Pelaksana harian Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional (HMPI) UI, Emir Chairullah mengatakan, hal ini disebabkan meningkatnya jumlah pendaftar. Jumlah pendaftar PPKB jenjang sarjana mencapai 13.092 orang, sementara jenjang vokasi sebanyak 2.549 orang. 

Dari total pendaftar tersebut, UI hanya menerima 987 mahasiswa untuk program sarjana dan 615 mahasiswa untuk program vokasi.

"PPKB tahun ini sangat ketat. Persaingannya luar biasa. Jumlah pendaftar PPKB tahun ini meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya, sehingga keketatannya juga jauh lebih tinggi," kata Emir saat dikonfirmasi, Selasa (17/6/2025).

Selain itu, ada kebijakan baru yang bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya berfokus pada Jakarta atau kota besar lainnya.

"Ini dilakukan demi keadilan dan pemerataan pendidikan, agar tidak terpusat hanya di kota Jakarta atau kota besar saja," katanya.

Emir mengimbau peserta yang belum lolos agar tidak patah semangat. Masih ada kesempatan untuk masuk UI melalui jalur SIMAK UI yang pendaftarannya dibuka hingga 23 Juni 2025 untuk jenjang sarjana dan vokasi.

"Peserta yang tidak lolos PPKB diharapkan tidak putus asa. Masih bisa mengikuti SIMAK Sarjana dan Vokasi yang pendaftarannya masih dibuka hingga 23 Juni 2025," katanya.

Pengumuman hasil seleksi Jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB) UI mengejutkan para siswa dan orang tua karena ternyata banyak siswa berprestasi dari SMA favorit atau papan atas di Jakarta tidak lolos.

Perwakilan orang tua siswa dari SMAN 70 Jakarta, Fadia, mengatakan, hal ini disebabkan oleh kebijakan baru UI yang memprioritaskan siswa dari sekolah di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

"Pihak sekolah sudah mencari tahu hingga ke manajemen UI, dan mereka bilang alasannya tidak tahu, karena yang diterapkan memang prioritas untuk sekolah 3T," kata Fadia yang juga Wakil Ketua Komite SMAN 70 Jakarta periode 2023-2025, saat dihubungi, Selasa (17/6/2025).

Fadia mengakui kebijakan menerima siswa dari daerah terpencil adalah hak universitas. Namun, dia kecewa dan menyayangkan karena tidak adanya sosialisasi sebelumnya dari pihak UI.

UI tetap mendistribusikan formulir ke sekolah-sekolah tanpa memberi tahu bahwa kuota penerimaan lebih banyak dialokasikan untuk siswa dari daerah 3T. Akibatnya, sekitar 80 persen siswa di sekolah-sekolah Jakarta tetap membeli formulir jalur PPKB.

"Kalau memang mau menerapkan sistem 3T, harusnya disosialisasikan dan dibatasi dulu. Jadi kita tidak berbondong-bondong membeli formulir. Di SMAN 70 sendiri, 80 persen siswa beli formulir seharga Rp850.000," kata Fadia.

Topik Menarik