AS Bantah Jet Tempurnya Ikut Gempur Iran
WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) membantah laporan media massa bahwa jet tempurnya terlibat dalam serangan Israel terhadap Iran.
Juru Bicara Departemen Pertahanan AS (Pentagon) Sean Parnell memastikan laporan adanya jet tempur AS yang ikut menyerang ke wilayah Iran tak benar.
"Ini tidak benar," kata Parnell singkat di media sosial X, mengomentari laporan media massa.
Sebelumnya para pejabat AS, termasuk Presiden Donald Trump, menegaskan negaranya tidak punya rencana terlibat dalam konflik Israel-Iran, kecuali pangkalan-pangkalannya menjadi target serangan.
Menteri Pertahanan (Menhan) Pete Hegseth telah mengerahkan pasukan dan armada tambahan ke Timur Tengah selama akhir pekan lalu untuk menjaga pangkalan-pangkalan.
"Melindungi pasukan AS adalah prioritas utama kami dan pengerahan ini dimaksudkan untuk meningkatkan postur pertahanan di kawasan," katanya, di media sosial X.
Pernyataan itu disampaikan di tengah laporan bahwa kapal induk AS USS Nimitz meninggalkan Asia Tenggara dan membatalkan rencana berlabuh di Vietnam. Nimitz akan bergabung dengan kelompok penyerang kapal induk USS Carl Vinson yang saat ini berada di Laut Arab.
Hegseth tidak menjelaskan unit atau jumlah pasukan AS yang akan dikirim ke wilayah tersebut. Reuters melaporkan pergerakan sejumlah besar pesawat pengisian bahan bakar AS dan sebuah kapal induk ke Timur Tengah.
Presiden Donald Trump juga meminta Dewan Keamanan Nasional untuk menggelar pertemuan segera setelah dia kembali dari KTT G7 di Kanada. Trump mempersingkat lawatannya di pertemuan tersebut.










