3.000 Kantor Cabang Bank Tutup dalam Sebulan, OJK Beberkan Penyebabnya
JAKARTA, iNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan terdapat tren penurunan jumlah kantor cabang bank umum di Indonesia. Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis OJK per Maret 2025, total kantor bank umum di Indonesia mencapai 21.035 unit.
Angka tersebut berkurang 3.208 unit jika dibandingkan dengan Maret 2024 sebanyak 24.243 unit.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menilai, hal tersebut merupakan bagian dari strategi bisnis industri perbankan dalam merespons perubahan perilaku nasabah dan perkembangan teknologi digital.
“Penurunan jumlah cabang dilakukan atas keputusan bisnis masing-masing bank, seiring adopsi teknologi informasi yang semakin masif,” ujar Dian dalam jawaban tertulis konferensi pers RDKB Mei 2025 dikutip, Jumat (13/6/2025)
Menurutnya, perubahan perilaku masyarakat dalam mengakses layanan keuangan secara digital mendorong kebutuhan kantor fisik menjadi berkurang.
Kondisi ini dinilai berdampak pada efisiensi operasional, sejalan dengan percepatan adopsi teknologi digital di sektor keuangan.
“Dengan semakin mudahnya akses layanan melalui aplikasi dan platform daring, kebutuhan untuk datang langsung ke kantor cabang menjadi semakin minim, terutama untuk transaksi bernilai kecil atau tidak produktif,” tuturnya.
Terkait dampak penutupan kantor cabang terhadap tenaga kerja, OJK menegaskan bahwa industri perbankan telah mengantisipasi penyesuaian ini melalui program pelatihan ulang (retraining) dan relokasi pegawai ke unit bisnis yang relevan.
“Hingga saat ini, potensi PHK massal tidak menjadi isu besar karena prosesnya tetap sesuai dengan ketentuan ketenagakerjaan dan kompensasi yang layak,” ucapnya.