Duh, Bahan Bakar di Gaza Hanya Cukup untuk Hidupkan Listrik Rumah Sakit 2 Hari

Duh, Bahan Bakar di Gaza Hanya Cukup untuk Hidupkan Listrik Rumah Sakit 2 Hari

Berita Utama | inews | Kamis, 9 Mei 2024 - 07:00
share

LONDON, iNews.id - Kondisi Jalur Gaza, Palestina, semakin darurat setelah pasukan Israel menutup perbatasan Rafah. Pintu penyeberangan dengan Mesir itu merupakan jalur utama masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Sejak Selasa lalu, tak ada bantuan kemanusiaan yang masuk Gaza, termasuk bahan bakar. Ini mengancam ketersediaan listrik, seperti untuk operasional rumah sakit.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, bahan bakar yang tersedia saat ini hanya cukup untuk menjalankan layanan kesehatan di Gaza selatan selama 2 hari mendatang.

Badan PBB itu sudah meminta izin kepada Israel agar bahan bakar diizinkan masuk Gaza, namun ditolak.

Selain itu WHO melaporkan, Rumah Sakit Abu Yousef Al Najjar di Rafah sudah tidak beroperasi lagi. Rumah sakit itu merupakan satu dari hanya tiga fasilitas medis tersisa di Rafah. Beberapa peralatan medis di sana telah dipindah ke rumah sakit lapangan.

WHO telah menempatkan sejumlah pasokan di gudang dan rumah sakit, namun tanpa lebih banyak bantuan yang mengalir ke Gaza, kami tidak bisa mempertahankan bantuan penyelamatan nyawa ke rumah sakit, kata bos WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari Reuters, Kamis (9/5/2024).

Dia menegaskan para petugas WHO akan tetap berada di Gaza untuk memberikan layanan kesehatan.

Rafah disesaki sekitar 1,5 juta pengungsi yang mencari perlindungan dari perang.

Israel telah menduduki perbatasan Rafah sejak Selasa dan akan melakukan serangan darat besar-besaran di kota itu, meskipun ditentang komunitas internasional. Serangan darat ke Gaza bisa memicu pembantaian massal warga Gaza.

Topik Menarik