3 Pemain Timnas Malaysia Diserang, Ini Hasil Penyelidikan Sementara Polisi

3 Pemain Timnas Malaysia Diserang, Ini Hasil Penyelidikan Sementara Polisi

Terkini | inews | Rabu, 8 Mei 2024 - 22:04
share

KUALA LUMPUR, iNews.id - Kepolisian Malaysia masih menyelidiki serangan terhadap tiga pemain timnas sepak bola. Serangan terbaru berlangsung pada Selasa (7/5/2024) malam, menimpa mantan kapten timnas, Safiq Rahim, di Johor Baru.

Pejabat kepolisian nasional Malaysia Mohd Shuhaily Mohd Zain mengatakan, ada pola dalam tiga serangan yang berlangsung sepekan terakhir, yakni terjadi pada interval waktu sekitar 2 hari satu sama lain.

"Akhyar Rashid menjadi korban pertama pada Kamis (2 Mei) malam. Disusul kasus Faisal Halim yang terjadi pada Minggu (5 Mei), dan kasus ketiga melibatkan Safiq Rahim yang terjadi di Johor Baru pada Selasa (7 Mei)," ujarnya, dikutip dari The Star, Rabu (8/5/2024).

Dia menambahkan, hasil penyelidikan menunjukkan pemain yang menjadi target sudah dibuntuti sebelumnya. Selain itu, para pelaku melancarkan aksinya berpasangan. Dua orang terkait penyiraman air keras terhadap Faisal Halim sudah ditangkap. Meski demikian polisi belum bisa memastikan motif penyerangan tersebut.

Meski demikian Shuhaily menegaskan masih terlalu dini bagi polisi untuk menyimpulkan ketiga kejadian tersebut terkait satu sama lain.

Sejauh ini kami sudah menangkap dua orang terkait kasus Faisal Halim. Satu tersangka sudah dibebaskan, satu tersangka lainnya masih ditahan," tuturnya.

Penyelidikan masih berlangsung, sampai sejauh ini polisi belum bisa memastikan orang yang ditahan itu terlibat dalam penyiraman air keras atau tidak.

Shuhaily menambahkan, penyelidik juga mencoba mengaitkan ketiga kasus ini dengan munculnya surat kritikan terhadap Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) bulan lalu.

Surat itu mengkritik kepemimpinan dan manajemen FAM serta penampilan timnas senior dan U-23 yang kurang memuaskan belakangan ini.

Kasus serangan terhadap pemain timnas Malaysia telah diambil alih Unit Investigasi Khusus (CID) kepolisian nasional Malaysia, tidak ditangani kepolisian wilayah lagi. Menurut Shuhaily, Bukit Aman, sebutan untuk markas kepolisian nasional, mengambil alih agar penyelidikan terhadap ketiga kasus tersebut bisa terkoordinasi.

Ketiga kasus tersebut terjadi di tiga negara bagian berbeda, Terengganu, Selangor dan Johor. Melihat semua kasus terjadi di negara bagian (berbeda), kami memutuskan Bukit Aman harus mengoordinasikan penyelidikan, ujarnya.

Topik Menarik