Rupiah Hari Ini Stagnan di Rp16.046 per Dolar AS

Rupiah Hari Ini Stagnan di Rp16.046 per Dolar AS

Ekonomi | inews | Rabu, 8 Mei 2024 - 15:59
share

JAKARTA , iNews.id - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup stagnan di level Rp16.046 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka menyentuh ke Rp16.090 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan dolar AS dipengaruhi oleh Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari yang menyebut terhentinya inflasi, yang sebagian besar disebabkan oleh kekuatan pasar perumahan, membuat bank sentral perlu mempertahankan biaya pinjaman tetap stabil dalam jangka panjang atau mungkin sepanjang tahun.

Namun dia juga mengatakan bahwa masih ada kemungkinan The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga jika inflasi kembali mereda. Komentar tersebut muncul setelah pernyataan pejabat Fed pada hari Senin yang tampaknya cenderung mengindikasikan langkah bank sentral selanjutnya adalah menurunkan suku bunga.

"Dengan informasi tersebut, ekspektasi pasar terhadap dua kali penurunan suku bunga tahun ini telah meningkat, dengan ekspektasi penurunan setidaknya 25 basis poin pada bulan September saat ini sebesar 64,5 persen, menurut FedWatch Tool CME," kata Ibrahim dalam risetnya, Rabu (8/5/2024).

Selain itu, diplomat mata uang utama Jepang, Masato Kanda mengatakan negaranya mungkin harus mengambil tindakan terhadap pergerakan valuta asing yang tidak teratur dan didorong oleh spekulatif. Hal ini menandakan Bank of Japan tetap siap untuk melakukan intervensi di pasar setelah dua dugaan intervensi senilai hampir 60 miliar dolar AS pada minggu lalu.

Sementara dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia menurun. Pada akhir April 2024, cadangan devisa Indonesia sebesar 136,2 miliar dolar AS atau menurun dibandingkan posisi pada akhir Maret 2024 sebesar 140,4 miliar dolar AS.

Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah seiring dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, BI memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga.

Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.990-Rp16.070.

Topik Menarik