Niat Sholat Dhuha 4 Rakaat, Lengkap dengan Tata Cara hingga Keutamaannya

Niat Sholat Dhuha 4 Rakaat, Lengkap dengan Tata Cara hingga Keutamaannya

Gaya Hidup | inews | Selasa, 7 Mei 2024 - 17:41
share

JAKARTA, iNews.id - Niat sholat Dhuha 4 rakaat berikut patut diketahui. Sholat Dhuha merupakan sholat sunnah yang dikerjakan pada pagi hari sampai menjelang sholat Dhuhur.

Sholat Dhuha dapat dikerjakan dengan 2 rakaat 1 salam atau 4 rakaat 1 salam. Sementara itu, batas maksimal rakaat dari sholat ini mencapai 12 rakaat. 

Adapun niat dan tata cara sholat Dhuha 4 rakaat, yang dilansir iNews.id dari laman NU Online, Selasa (7/5/2024), adalah sebagai berikut.

Niat Sholat Dhuha 4 Rakaat

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلّهِ تَعَالَى

Latin: Usholli sunnatadh dhuhaa arba'aa roka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi Ta'alaa.

Artinya: Aku niat sholat sunnah dhuha empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala.

Tata Cara Sholat Dhuha 4 Rakaat

Rakaat pertama

  • Niat
  • Takbiratul ihram
  • Membaca doa Iftitah
  • Membaca surat Al Fatihah
  • Membaca surat pendek
  • Ruku’
  • I’tidal
  • Sujud
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud
  • Berdiri untuk rakaat kedua sambil mengucapkan takbir.

Rakaat kedua

  1. Membaca surat Al Fatihah
  2. Membaca surat pendek
  3. Ruku’
  4. I’tidal
  5. Sujud
  6. Duduk di antara dua sujud
  7. Sujud
  8. Tahiyyat awal
  9. Berdiri untuk rakaat ketiga sambil mengucapkan takbir.

Rakaat ketiga

  1. Membaca surat Al Fatihah
  2. Ruku’
  3. I’tidal
  4. Sujud
  5. Duduk di antara dua sujud
  6. Sujud
  7. Berdiri untuk rakaat keempat sambil mengucapkan takbir.

Rakaat keempat

  1. Membaca surat Al Fatihah
  2. Ruku’
  3. I’tidal
  4. Sujud
  5. Duduk di antara dua sujud
  6. Sujud
  7. Tahiyyat akhir
  8. Salam. 

Ketentuan Waktu Sholat Dhuha

Sholat Dhuha dilaksanakan sejak naiknya matahari setinggi satu tombak hingga sebelum tergelincir atau menjelang masuk waktu dzuhur. Hal itu berdasarkan hadits yang berbunyi:

عَنْ أَبِي رَمْلَةَ الأَزْدِيِّ ، عَنْ عَلِيٍّ : أَنَّهُ رَآهُمْ يُصَلُّونَ الضُّحَى عِنْدَ طُلُوعِ الشَّمْسِ ، فَقَالَ : هَلاَّ تَرَكُوهَا حَتَّى إذَا كَانَتِ الشَّمْسُ قِيدْ رُمْحٍ أَوْ رُمْحَيْنِ ، صَلَّوْهَا فَذَلكَ صَلاَةُ الأَوَّابِينَ. رواه ابن أبي شيبة

Artinya: Dari Abu Ramlah al-Azdi dan Ali, Beliau telah melihat orang-orang melaksanakan shalat dhuha ketika terbit matahari. Lalu Ali berkata, “Tidakkah mereka meninggalkannya hingga matahari setinggi tombak atau dua tombak. Shalatlah dhuha, karena dia adalah shalat awwabin (orang-orang yang kembali kepada Allah.” (HR. Ibu Syaibah).

Adapun maksud dari satu tombak cukup berbeda-beda antara para ulama. Namun di Indonesia, satu tombak adalah 15-20 menit dari waktu syuruq atau waktu di mana matahari naik ke atas. 

Sebagai contoh jika waktu syuruq pada suatu hari adalah 05.50, maka waktu sholat Dhuha dimulai sejak 06.10 (20 menit setelah waktu syuruq). Sementara itu, waktu paling utama untuk mengerjakan sholat Dhuha adalah saat matahari meninggi usai terbit, menurut pendapat Imam Nawawi.

Keutamaan Sholat Dhuha 

1. Mendapatkan pahala seperti haji dan umrah

Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:

« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

Artinya: Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh. Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. Tirmidzi no. 586)

2. Menjadi sedekah seluruh persendian

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

Artinya: Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at. (HR. Muslim)

3. Menjadi sholatnya orang yang taat atau kembali pada Allah


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: لَا يُحَافِظُ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى إِلَّا أَوَّابٌ. قَالَ: وَهِيَ صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ. (رواه الحاكم وقال: هذا حديث صحيح على شرط مسلم)  

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anh, ia berkata: ‘Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Tidak ada yang menjaga shalat Dhuha kecuali orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat.’ Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Shalat Dhuha adalah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat’,” (HR al-Hakim dan ia berkata: “Ini hadits shahih sesuai syarat Imam Muslim).  

4. Akan dicukupkan rezeki di saat siang

Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda:

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ

Artinya: Allah Ta’ala berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR. Ahmad).


Demikian tata cara, keutamaan, dan niat sholat Dhuha 4 rakaat. Wallahu a'lam.

Topik Menarik