Evakuasi Warga Rafah, Israel: Kami Akan Buru Hamas di Mana pun

Evakuasi Warga Rafah, Israel: Kami Akan Buru Hamas di Mana pun

Terkini | inews | Senin, 6 Mei 2024 - 13:26
share

TEL AVIV, iNews.id - Israel tampaknya segera memulai operasi serangan darat ke Rafah, Gaza Selatan. Militer Zionis telah memulai evakuasi terhadap warga sipil di kota perbatasan dengan Mesir tersebut.

Dalam pernyataan di media sosial X, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebutkan tentaranya akan terus memburu para pejuang Hamas di lokasi mana pun di Gaza.

“IDF akan terus memburu Hamas di mana pun di Gaza sampai semua sandera yang mereka tahan kembali ke rumah,” bunyi pernyataan, seperti dilaporkan Al Jazeera, Senin (6/5/2024).

Pernyataan itu tak menyebutkan bahwa militer Israel akan melakukan operasi darat ke Gaza, apalagi menyebutkan waktu. Namun spekulasi yang kuat serangan darat segera terjadi, terlebih lagi tak ada kemajuan dalam proses negosiasi gencatan senjata.

Sementara itu soal pemindahan pengungsi di Rafah, IDF menyatakan sedang menambah zona pegungsi di Al Mawasi guna mengakomodasi peningkatan jumlah bantuan yang mengalir ke Gaza. 

"Area kemanusiaan yang diperluas ini mencakup rumah sakit lapangan, tenda, dan peningkatan jumlah makanan, air, obat-obatan, serta pasokan tambahan," demikian isi pernyataan.

Jumlah pengungsi di Rafah bagian timur yang dievakuasi bergantung pada penilaian di lapangan yang masih berlangsung.

“Seruan untuk pindah sementara ke wilayah kemanusiaan akan disampaikan melalui brosur, pesan SMS, panggilan telepon, dan siaran media berbahasa Arab," kata IDF.

Pernyataan ini disampaikan di tengah kebuntuan negosiasi gencatan senjata terbaru antara Israel dan Hamas.

Surat kabar The New York Times (NYT) melaporkan, seorang sumber pejabat Israel dan pemimpin senior Hamas Mousa Abu Marzouk menyalahkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang mementahkan kembali kesepakatan padahal sudah akan disepakati.

Sumber pejabat Israel itu mengatakan kepada NYT kedua pihak sudah sangat dekat untuk mencapai kesepakatan beberapa hari lalu. Namun pernyataan Netanyahu mengenai rencana untuk menggelar operasi darat ke Rafah membuat Hamas untuk mundur.

Hal senada disampaikan Abu Marzouk.

"Kami hampir saja (mencapai kesepakatan), tapi pemikiran Netanyahu yang sempit membatalkan kesepakatan," katanya.

Topik Menarik