Rusia Khawatir Gejolak Konflik Iran-Israel Picu Perang yang Lebih Luas

Rusia Khawatir Gejolak Konflik Iran-Israel Picu Perang yang Lebih Luas

Berita Utama | inews | Senin, 6 Mei 2024 - 04:10
share

MOSKOW, iNews.id - Rusia mendesak Iran dan Israel untuk menahan diri dari segala tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah. Bulan lalu, Tel Aviv dan Teheran saling berbalas serangan dan hampir menjerumuskan kawasan tersebut ke dalam perang yang lebih luas. 

“Serangan udara Israel terhadap gedung konsulat Iran di Damaskus (Suriah) pada 1 April memang bisa memicu perang regional yang lebih luas,” kata Kepala Departemen Timur Tengah dan Afrika Utara di Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexander Kinschak, dalam wawancara dengan Sputnik, Minggu (5/5/2024).

Menurut dia, Iran memberikan tanggapan secara moderat dengan hanya menyasar infrastruktur militer tertentu Israel dalam serangan drone dan rudal pada 13 April. Serangan tersebut menunjukkan kemampuan militer Iran yang terukur dan tanpa menimbulkan banyak kerusakan pada Israel selaku saingan regionalnya.

“Kami percaya bahwa lingkaran setan ini, pendekatan 'hilang mata harus diganti mata' ini harus ditinggalkan. Kami berharap konfrontasi militer akan berakhir dan negara-negara yang terlibat tidak membiarkan situasi terkikis menjadi konflik yang besar,” ujar diplomat Rusia itu.

Ketegangan antara Israel dan Dunia Islam meningkat setelah Israel menginvasi Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap negara Yahudi tersebut. Kinschak mengatakan, konflik di Gaza telah menyebabkan peristiwa-peristiwa lain di wilayah tersebut menjadi terpinggirkan, termasuk upaya Rusia dan Iran untuk mewujudkan pemulihan hubungan antara Suriah dan Turki.

“Sayangnya, kejadian di Jalur Gaza dan sekitarnya terus berdampak negatif pada semua proses di wilayah tersebut… Dalam keadaan seperti ini, saya menahan diri untuk tidak berspekulasi mengenai kemungkinan pertemuan empat pihak lebih lanjut,” kata diplomat tersebut.

Para menteri luar negeri Rusia, Iran, Suriah, dan Turki mengadakan pertemuan empat pihak pertama mereka pada Mei 2023. Kala itu, mereka sepakat untuk menyusun peta jalan normalisasi hubungan Suriah-Turki. Kinschak mengatakan, para pemangku kepentingan akan melanjutkan upaya mereka untuk menormalisasi hubungan kedua negara bertetangga itu.

Topik Menarik